Demikian ungkap Toto Hardiyanto, dosen ITB yang menjadi saksi ahli kasus dugaan simulator SIM dengan terdakwa Irjen Djoko Susilo. Kesaksian tentang hasil temuan timnya di lapangan itu dipaparkannya dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
"Ada laporan karena operatornya lupas password," ungkap Toto tentang salah satu penyebab tidak berfungsinya simulator SIM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim yang dia pimpin menguji 700 unit simulator SIM roda dua dan 556 unit untuk roda empat. Hasilnya ada 842 unit yang bermasalah dan 250 unit di antaranya dalam keadaan mati total.
"Ada karena komputer tidak menyala, software bermasalah dan hidrolik tidak bekerja," papar Toto.
Dari jumlah di atas, unit-unit simulator memiliki tingkat permasalahan yang berbeda-beda. Tim ITB mengkategorikannya dalam rentang 0 persen sampai 95 persen dari harga pokok produksi, yang seharusnya angkanya 100 persen.
"Untuk yang HPP 0 persen, dalam hal ini sama sekali tidak berfungsi, roda dua ada 153 unit dan roda empat ada 97 unit," papar Toto.
Khusus untuk unit simulator yang tidak didukung fasilitas listrik memadai, tim ITB menghitungnya sebagai unit yang dapat bekerja optimal. "Karena tidak bisa diperiksa kami hitung dengan HPP 100 persen," ujar Toto
(fjp/lh)