Henry Mulyana (33) selaku pemilik sempat diwawancarai detikcom sebelum kafe ini menjadi perhatian Pemkot Kota Bandung. Dia menjelaskan secara detail soal interior kafe yang sebagian besar berbau militer ini.
Berikut beberapa foto di dalam kafe dan penjelasan Henry:
Peralatan Perang
|
Menurut Henry, dia mulai menggemari koleksi peralatan tempur ini sejak 2007. Fokus utamanya pada fesyen tentara Jerman.
"Mulanya saya suka bermain air softgun dengan menggunakan baju tentara Jerman. Kesannya keren dan gagah. Lalu kemudian saya juga mulai belajar tentang sejarah Perang Dunia II," tutur Henry.
Action Figure
|
Sedikitnya ada 10 koleksi action figure yang dipajang di kafe tersebut. Mereka berbaris rapih dalam sebuah rak dekat baju tempur Nazi.
Koleksi Baju Tempur
|
Baju perang khas Nazi itu berwarna abu-abu loreng hitam. Celananya berjenis overall dan baju dihiasi pinggang berkaret.
"Saya dapetin koleksinya impor, nyari sendiri di internet. Ada yang asli ada yang repro. Mayoritas barangnya 99 persen impor, soalnya lokal belum ada yang buat," kata Henry.
Foto-foto Perang
|
"Itu fotonya dicuci cetak dari film asli, tahun 1940 sampai 1945," terang Henry.
Lukisan Hitler
|
"Itu asalnya dari foto yang memang asli ada foto seperti itu. Kemudian saya perlihatkan kepada pelukis untuk dilukis seperti persis pada foto," ujar Henry.
Beberapa sampul majalah soal Nazi pun turut diangkat. Mereka berada tepat di dinding dekat meja pengunjung.
Helm dan Bendera
|
Pernak pernik seperti bendera Nazi juga mejeng di etalase tersebut. Termasuk sebuah bendera besar yang dipasang di dinding.
Halaman 2 dari 7