"Tarif sih memang murah, tapi jadi nggak nyaman gini. Yah, cuma bisa mengeluh, pasrah saja," kata pengguna kereta commuter, Luthfi saat berbincang, Jumat (19/7/2013).
Di saat jam pergi kerja dan pulang kantor, kepadatan semakin menggila. Mau tak mau, Luthfi yang naik dari Stasiun Bojong Gede bersama istrinya, harus siap 'bertanding' dengan sesama penumpang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kereta memang menjadi primadona, tarifnya yang murah meriah membuat banyak orang yang menggunakannya. Tarif progresif ini berlaku sesuai stasiun yang dilalui, untuk tiket awal Rp 2 ribu.
"Jadi kadang pintu bisa dibuka sekarang, ya daripada panas, mau bagaimana lagi. Beda sama yang dahulu," keluhnya.
Luthfi mungkin mewakili suara para penumpang kereta yang lain. Mereka tak bisa pindah ke lain hati, sudah bergantung pada sarana transportasi kereta. Hanya satu harapannya, semoga pihak kereta api bisa berbenah, memberikan kenyamanan kepada penumpang.
"Semoga saja bisa lebih nyaman, amiiin," harap Luthfi.
(ndr/nal)