"Bisa dipahami kalau posisi Ibu Mega misalnya bervariasi urutannya dari lembaga survei, karena Ibu Megawati belum melakukan langkah-langkah kampanye, seperti pasang iklan, dan mendeklarasikannya maupun bergerak secara terencana," kata Tjahjo kepada detikcom, Rabu (18/7/2013).
PDIP terus memantau tingkat elektabilitas dua tokohnya yang masuk survei yakni Mega dan Jokowi. Setiap rilis survei tidak langsung digunakan sebagai dasar untuk menetapkan capres PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Manuver Pak Jokowi juga tidak ada dalam kaitan pencitraan dirinya sebagai capres. Semata tugas Jokowi sebagai gubernur DKI saja yang harus turun mereformasi birokrasi di DKI dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang ada di DKI," kata Tjahjo.
Elektabilitas Jokowi di berbagai survei memang jauh unggul di atas Megawati. Di rilis survei terakhir Pusat Data Terpadu (PDB), Jokowi kian mantap di puncak klasemen capres paling potensial. Berikut hasil survei capres PDB yang dirilis Rabu (17/7/2013):
1. Joko Widodo: 25,97%
2. Prabowo Subianto: 19,83%
3. Megawati Soekarnoputri: 13,08%
4. Aburizal Bakrie: 11,62%
5. Jusuf Kalla: 5,47%
6. Wiranto: 3,59%
7. Hatta Rajasa: 1,2%
8. Mahfud MD: 1,2%
9. Dahlan Iskan: 1,11%
10. Chairul Tanjung: 0,43%
11. Marzuki Alie: 0,26%
12. Joko Suyanto: 0,09%
13. Pramono Edhie Wibowo: 0,09%
Calon lain: 0,11%
tidak memilih: 0,85%
Belum menentukan: 10,51%
(van/nrl)