7 Cover Majalah yang Mengundang Kontroversi

7 Cover Majalah yang Mengundang Kontroversi

- detikNews
Kamis, 18 Jul 2013 12:57 WIB
7 Cover Majalah yang Mengundang Kontroversi
Jakarta - 'Don't judge a book by its cover' istilah yang kerap disampaikan saat kita mencari buku. Namun untuk sebuah majalah, sampul bisa berarti segalanya. Bahkan malah bisa mengundang kontroversi.

Sejumlah majalah ternama dunia pernah membuat heboh dengan cover mereka. Ada yang dianggap tak sensitif, sebagian lagi dinilai menyinggung golongan tertentu.

Beberapa pengamat menilai, cover yang kontroversial bisa mengundang pembaca dan meningkatkan oplah. Namun seruan boikot yang mengiringinya juga bisa menurunkan penjualan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut tujuh cover majalan yang mengundang kontroversi:


Sampul Ibu Menyusui di Time

Sampul majalah ternama Amerika Serikat, Time, yang bergambar seorang wanita berambut pirang sedang menyusui anak laki-lakinya menuai kontroversi. Foto itu memicu perdebatan mengenai hubungan modern antara ibu dan anak.

Sampul provokatif tersebut masih menjadi bahan pembicaraan di forum-forum dan blog-blog para ibu di Amerika. Misalnya saja, di situs kehamilan dan pengasuhan thebump.com, para ibu ramai membahas isu tersebut. Ada yang setuju dengan gagasan menyusui anak-anak hingga berumur lebih dari 2 tahun, namun ada pula yang menentangnya.

Sebagian pihak menyebut bahwa sah-sah saja bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya yang sudah beranjak besar, namun setidaknya hal itu harus dilakukan secara private, bukan secara vulgar seperti tergambar dalam sampul Time tersebut.

Sampul ini dipilih Time dengan alasan untuk mendukung artikel yang mengupas tentang dokter anak terkenal dan ahli pengasuhan anak, William Sears, yang menulis buku "The Baby Book" tahun 1992. Sears yakin bahwa anak-anak akan lebih berkembang secara fisik maupun emosional jika diasuh dalam lingkungan yang fokus ke anak, termasuk menyusui hingga lebih dari satu tahun pertama.

Cover OJ Simpson di Time

Pada tahun 1994, majalah Time pernah mendapat kritik karena menampilkan foto OJ Simpson, orang yang didakwa karena membunuh istrinya. Saat itu, dia sedang menjalani persidangan.

Kritikan datang karena sampul itu dianggap berbau rasis. Ada yang menilai, foto itu sengaja diedit lebih berwarna gelap dari foto aslinya yang ditampilkan media lain.

Belakangan, Time meminta maaf atas foto tersebut.

Cover Vietkong di Life

Pada tahun 1965, majalah Life menampilkan sampul seorang anggota Vietkong yang ditawan saat perang melawan AS di Vietnam. Dia mengenakan penutup mata dan mulut yang terlakban.

Cover ini menuai kontroversi karena dianggap terlalu kejam. Sebuah gambaran tentang bagaimana situasi saat itu yang tak pro terhadap HAM.

'Yes I'm Gay' di Time

Kontroversi merebak setelah majalah Time menampilkan sampul presenter Ellen DeGeneres. Bukan apa-apa, di sampul itu tertulis jelas pengakuan Ellen bahwa dia lesbian.

Cover itu diterbitkan pada April tahun 1997. Masyarakat dunia belum terlalu terbuka soal hubungan sesama jenis kala itu

"Ya, saya gay" kata Ellen kepada majalah Time. Dia membeberkan semua urusan ranjangnya kepada majalah tersebut.

Sejumlah orang pun kecewa mendengar pengakuan ini. Sebagian ada yang menyerukan untuk memboikot acara Ellen di TV.

'Is God Dead?' di Time

Cover majalah Time kerap menuai kontroversi. Namun tak ada yang menandingi edisi 8 April 1966 ini. Gara-gara membuat sampul bertuliskan 'Is God Dead?' majalah terkemuka tersebut menerima protes terbanyak dalam sejarah.

Isi tulisan tersebut tentang hasil investigasi terhadap para teologis yang mulai 'tercemar' oleh kaum sekular.

Isu ini jelas menuai kritik. Namun bukan karena isi liputan, melainkan karena covernya.

Obama di The New Yorker

Majalah New Yorker jadi perhatian karena menampilkan sampul presiden Barack Obama yang berpakaian mirip Osama bin Laden. Sang presiden digambarkan memakai baju gamis dan bersorban. Sementara istrinya, Michelle, memakai baju bak tentara sambil membawa senjata.

Majalah ini diterbitkan pada 21 Juli 2008 lalu. Kontroversi muncul karena isu ini mencuat saat kampanye presiden.

Baik kubu Obama atau lawannya, John McCain mengecam sampul ini.

Bomber di Cover Rolling Stone

Majalah Rolling Stone dengan sampul pelaku bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev, mengundang kecaman. Beberapa pengguna twitter mengajak boikot untuk membeli majalah. Mereka menganggap, Rolling Stone tak memahami perasaan para keluarga korban yang tewas akibat insiden tersebut.

Mendapat kritikan dan kecaman terkait sampul majalahnya yang menampilkan terdakwa kasus bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev, pihak Rolling Stone tak peduli. Majalah musik ternama di dunia ini tetap akan menerbitkan edisi terbaru yang menampilkan ulasan khusus soal pemuda 19 tahun tersebut.

Dalam pernyataannya, sang penulis ulasan menyebut, kisah yang ditulisnya ini sejalan dengan nilai jurnalisme dan komitmen dari Rolling Stone untuk memberikan ulasan yang serius dan berbobot. Sang penulis yang bernama Janet Reitman menghabiskan waktu 2 bulan untuk mencari data-data terkait Dzhokhar.

Namun sejumlah agen majalah ada yang tak mau menjual edisi ini. Mereka menolak dengan beberapa alasan.
Halaman 2 dari 8
(mad/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads