Rolling Stone Pasang Dzhokhar Tsarnaev di Sampul Majalah, Ini Alasannya

Rolling Stone Pasang Dzhokhar Tsarnaev di Sampul Majalah, Ini Alasannya

- detikNews
Kamis, 18 Jul 2013 10:40 WIB
Rolling Stone
Boston - Mendapat kritikan dan kecaman terkait sampul majalahnya yang menampilkan terdakwa kasus bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev, pihak Rolling Stone tak peduli. Majalah musik ternama di dunia ini tetap akan menerbitkan edisi terbaru yang menampilkan ulasan khusus soal pemuda 19 tahun tersebut.

Dalam pernyataannya, sang penulis ulasan menyebut, kisah yang ditulisnya ini sejalan dengan nilai jurnalisme dan komitmen dari Rolling Stone untuk memberikan ulasan yang serius dan berbobot. Sang penulis yang bernama Janet Reitman menghabiskan waktu 2 bulan untuk mencari data-data terkait Dzhokhar.

"Faktanya bahwa Dzhokhar Tsarnaev masih muda dan berada pada jangkauan usia yang sama dengan kebanyakan pembaca kami, membuat hal ini lebih penting bagi kami untuk memeriksa kompleksitas isu ini dan mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang bagaimana sebenarnya tragedi ini terjadi," demikian pernyataan pihak Rolling Stone seperti dilansir news.com.au, Kamis (18/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penjelasannya, Reitman mengaku dirinya mewawancarai teman-teman sekolah dan teman masa kecil Dzhokhar. Sejumlah orang yang mengenal dan dekat dengan Dzhokhar, seperti guru, tetangga dan agen penegak hukum juga ikut diwawancarainya.

Dari berbagai informasi dan data yang diperoleh, Reitman membuat ulasan utama soal Dzhokhar yang disebutkan sebagai 'seorang anak dengan masa depan cerah yang berubah menjadi monster'. Dalam ulasannya, Reitman juga menuliskan bahwa Dzhokhar 'tidak mendapat ajaran baik dari keluarganya, hingga jatuh dalam dunia Islam radikal dan menjadi monster' yang terlibat pengeboman brutal yang menewaskan 3 orang di Boston.

Majalah Rolling Stone dengan sampul Dzhokhar ini dijadwalkan terbit pada 1 Agustus mendatang. Namun sejumlah agen distribusi telah mengutarakan penolakannya untuk mengedarkan edisi majalah ini. Mereka adalah jaringan toko farmasi CVS di Woonsocket, Rhode Island, AS dan jaringan toko kelontong Tedeschi Food Shop di Rockland, Massachusetts, AS.

"Tedeschi Food Shops mendukung beredarnya berita bagi semua orang, tapi kami tidak bisa mendukung tindakan yang mengagungkan perbuatan jahat orang lain," demikian pernyataan Tedeschi Food Shops melalui akun Facebook-nya.

"Musik dan terorisme tidak cocok," tandasnya.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads