Penampakan PKL Liar Tanah Abang yang Ogah Pindah dan Pasar Blok G

Penampakan PKL Liar Tanah Abang yang Ogah Pindah dan Pasar Blok G

- detikNews
Kamis, 18 Jul 2013 10:22 WIB
Penampakan PKL Liar Tanah Abang yang Ogah Pindah dan Pasar Blok G
(Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Jokowi-Ahok akan merelokasi pedagang kali lima (PKL) liar yang meluber hingga ke badan jalan ke Pasar Tanah Abang Blok G. Namun para PKL itu ogah pindah karena Blok G dinilai mereka tak nyaman. Ini penampakan PKL yang memicu macet dan Blok G.

1. PKL 3 Lapis

(Foto: Dhani Irawan/detikcom)
PKL di Tanah Abang banyaknya bukan main. Dengan tenda payung, mereka menggelar lapak-lapak. Tak tanggung-tanggung, PKL itu sampai 3 lapis dan memenuhi tiga perempat badan jalan hingga menyisakan 1 lajur untuk pengguna jalan. PKL itu ada di sepanjang jalan dari depan Blok G menuju Blok B.

Keadaan ini membuat kawasan Pasar Tanah Abang macet parah. Belum lagi Mikrolet yang suka ngetem sembarangan membuat lalu lintas di Tanah Abang selalu padat dan semrawut.

Tak heran Pemprov DKI begitu gemas merelokasi para PKL ini. Namun, rupanya PKL keenakan karena lokasi yang tumpah di jalan itu, menurut mereka lebih mudah dilalui pembeli.

2. Genangan di Depan Blok G

(Foto: Dhani Irawan/detikcom)
Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan akses menuju Blok G yang kumuh. Hampir setiap hari terlihat genangan air keruh di depan gedung Blok G di Jalan Jati Baru. Air semata kaki itu tidak pernah surut. Airnya berwarna keruh dan menimbulkan bau busuk.

Pantauan detikcom, genangan air di depan Blok G tersebut memang membuat warga enggan untuk melintas. Tak heran jika para pedagang mempermasalahkan hal tersebut.

3. Jembatan Mangkrak

(Foto: Dhani Irawan/detikcom)
Berdasarkan pantauan, terlihat jembatan penghubung yang mangkrak. Hal ini juga dijadikan salah satu alasan kenapa pedagang enggan pindah.

"Ini kan bisa dijadiin jembatan ke blok lain. Bisa jadi, kalau ini dibangun pembeli kan bisa lewat atas, mampir juga ke sini," ujar salah seorang pedagang, Buyung (36).

Dia berpendapat opsi jembatan penghubung bisa membuat para pedagang untuk pindah. Jadi dengan adanya penghubung itu, para pembeli kemungkinan besar akan mampir melalui jembatan seperti yang menghubungkan Blok A ke Blok B.

4. Sepi dan Kumuh

(Foto: Dhani Irawan/detikcom)
Hingga saat ini, tak tampak pedagang yang menempati kios di lantai 2 dan 3 Blok G Tanah Abang. Kesan kumuh dan tak terawat yang melekat menambah keengganan para pedagang untuk pindah.

Kedua lantai itu tampak sepi. Pedagang yang mengisi kios dapat dihitung dengan jari. Padahal ada ribuan kios kosong yang tersedia.

Di belakang Blok G terdapat rumah pemotongan hewan (RPH). Keberadaan RPH ini juga menimbulkan bau hingga lantai 3 Blok G.

Saat ini Blok G lantai dasar dan lantai 1 telah diisi oleh pedagang. Rata-rata mereka berjualan buah dan sayur. Namun ada juga beberapa pedagang pakaian.
Halaman 2 dari 5
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads