'Lawan' Ahok, PKL Tak Merasa Sebabkan Macet di Tanah Abang

'Lawan' Ahok, PKL Tak Merasa Sebabkan Macet di Tanah Abang

- detikNews
Rabu, 17 Jul 2013 17:35 WIB
Suasana PKL di jalan Tanah Abang (Dhani/ detikcom)
Jakarta - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang dianggap sebagai biang kemacetan. Para pedagang yang membuka lapak di trotoar dan badan jalan itu berkilah kemacetan bukan karena mereka.

"Kalau saya rasa enggak, bang. Ini kan cuma nempatin segini aja," ujar Andi (26) pada detikcom, Rabu (17/7/2013), di depan kawasan Blok C, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Andi yang berasal dari Padang itu berpendapat kemacetan tetap terjadi walaupun tidak ada PKL di sana. Dia menuding parkiran liar lebih mengambil peran soal kemacetan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah kalau parkir-parkir itu bisa makan jalan lebih malah," kata pemilik lapak yang berukuran 3 m x 0,5 m itu.

Pria yang mengaku masih lajang itu menuturkan dirinya telah membayar uang sebesar Rp 15 juta untuk sewa tempat. Uang itu dibayarkan agar dia bisa berdagang selama kurang lebih 8 bulan.

Senada dengan Andi, Willy (37), juga menuturkan hal serupa. Dirinya mengaku sudah bertahun-tahun menempati lapak di bahu jalan tersebut.

"Kalau macet itu bukan gara-gara kita. Tapi itu pedagang yang jalur tengah bikin macet. Dari dulu di sini ya gini-gini aja," terang bapak beranak 4 tersebut.

Willy menilai lapak-lapak di jalur tengah selalu ada menjelang puasa. Dia merasa lapak-lapak itu yang memberi kesan sempit dan sumpek.

"Biasanya itu yang di tengah enggak ada tuh. Pas deket-deket puasa baru mangkal deh," terang Willy.

(dni/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads