Memfoto Bugil Murid-muridnya, Guru Tari di Australia Diadili

Memfoto Bugil Murid-muridnya, Guru Tari di Australia Diadili

- detikNews
Rabu, 17 Jul 2013 16:13 WIB
Grant Davies (Sydney Morning Herald/Facebook)
Sydney - Seorang guru tari yang lumayan dikenal di Sydney, Australia terjerat kasus pornografi anak. Pria berusia 39 tahun ini memfoto bugil murid-muridnya yang masih anak-anak dan membujuk mereka untuk berhubungan seks.

Grant Davies yang memiliki studio tari terkenal ini, dijerat 37 dakwaan tambahan soal pornografi anak. Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (17/7/2013), ada ratusan foto anak-anak perempuan yang dimiliki oleh Davies.

Persidangan kasus ini digelar di pengadilan Burwood dan secara total Davies menghadapi 47 dakwaan. Awalnya, Davies hanya dijerat 10 dakwaan, yakni 4 dakwaan memproduksi konten pornografi anak dan membujuk dua anak di bawah usia 16 tahun untuk berhubungan seks. Kemudian 6 dakwaan tambahan soal pencabulan dan perbuatan tak senonoh terhadap seorang anak di bawah usia 16 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada perkembangannya, Davies dijerat 37 dakwaan tambahan. Mulai dari 14 dakwaan pencabulan, 18 dakwaan pelecehan seksual dan 4 dakwaan tindakan tak senonoh.

Yang memprihatinkan, para korban merupakan anak-anak yang belajar tari pada Davies. Kebanyakan korban berusia antara 9-14 tahun ketika pidana ini terjadi.

Davies ditangkap polisi pada 17 Mei lalu di sebuah tempat bowling di North Strathfield. Penangkapan Davies ini berawal ketika istrinya, Lisa Ricketts menemukan pesan cabul suaminya kepada seorang anak perempuan. Lisa kemudian menyalin pesan tersebut dan membawa laptop milik suaminya ke kantor polisi.

"Detektif memeriksa komputer tersebut dan menemukan sejumlah besar konten pornografi anak, demikian juga bukti upaya membujuk anak-anak tersebut untuk berhubungan seks," ujar juru bicara kepolisian negara bagian New South Police.

Dalam persidangan terungkap bahwa polisi menemukan ratusan foto bugil anak-anak perempuan, yang diduga diambil sendiri oleh Davies. Foto-foto tersebut diambil dalam rentang waktu beberapa tahun, mulai dari 2004-2013.

Foto-foto cabul tersebut disimpan Davies dalam sebuah folder khusus di laptop miliknya. Davies bahkan mengatur foto-foto tersebut berdasarkan kategori tertentu. Tidak hanya itu, polisi juga menemukan ribuan foto pornografi anak yang diunduh Davies dari internet.

Akibat kasus ini, studio tari yang dikelola Davies bersama saudara perempuannya, Rebecca Davies pun ditutup. Padahal sebelumnya, sekolah tari yang didirikan Davies ini dikenal sukses dan melahirkan murid-murid yang menjuarai kompetisi tari internasional dan tampil dalam produksi utama dunia, termasuk pagelaran musikal Lion King dan Billy Elliot.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads