Salah satu pedagang gerabah, Mugiasih mengatakan Sutini sudah datang sejak pagi tadi. Sutini yang memakai kaos putih itu berlari mengejar laki-laki yang berjalan kaki. Kemudian Sutini ke tengah jalan dan melempari mobil yang melintas. Ia juga berteriak "minta uangnya".
"Dia memukul-mukuli mobil pakai kayu," kata Mugiasih di Jl Pemuda Semarang, Rabu (17/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi juga menari-nari di jalan sambil teriak," ujar Mugiasih.
Untuk mengamankan situasi, sejumlah personel dari Polsek Semarang Tengah datang sambil menunggu petugas Satpol PP yang rencananya akan menjemput. Namun setelah menunggu lama, Sutini kembali berkeliaran di sekitar Jl Pemuda. Namun karena Satpol PP tidak kunjung datang, polisi membawa Sutini ke Balai Kota Semarang untuk diserahkan ke petugas Satpol PP di sana.
Mugiasih menambahkan, saat Sutini mengamuk, tetangganya sempat datang dan mengatakan jika setiap kali mendekati hari raya Idul Fitri stresnya kumat karena harga-harga yang naik dan utang yang melilitnya.
"Katanya karena tidak bisa membelikan baju baru tiga anaknya. Itu orang Kuningan Semarang," tandasnya.
Saat tiba di Balai Kota Semarang, Sutini sempat menangis, ia mengaku memiliki utang banyak dan tidak bisa mengembalikan. Saat diajak komunikasi, Sutini masih bisa menjawab meskipun terkadang jawabannya tidak sesuai.
"Utangku miliaran. Mas, aku beliin sampo dong," kata Sutini yang kemudian tidur di atas kursi panjang di pos Balai Kota Semarang.
(alg/try)