Petani Eropa Purba Gunakan Pupuk Kandang

Petani Eropa Purba Gunakan Pupuk Kandang

- detikNews
Rabu, 17 Jul 2013 16:32 WIB
Indonesia - BBC - Para petani pertama di Eropa sekitar 8.000 tahun silam telah menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk untuk tananam mereka, demikian temuan penelitian terbaru.

Kesimpulan ini didasarkan hasil penelitian terhadap beberapa fosil biji-bijian yang diketahui mengandung jenis nitrogren yang juga banyak ditemukan pada pupuk.

Sebuah tim yang dipimpin Amy Bogaard dari Universias Oxford, Inggris, menemukan jenis nitrogen-15 (N15), yang banyak dijumpai di kotoran hewan, pada biji-bijian di belasan situs Neolitik di seluruh Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa para petani saat itu telah melakukan pendekatan jangka panjang pada tanahnya untuk kepentingan generasi mendatang," kata Dr Bogaard kepada BBC News.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa para petani saat itu telah melakukan pendekatan jangka panjang untuk mengolah tanah mereka, ketimbang mengedepankan gaya hidup berpindah-pindah tempat alias nomaden.

Penelitian ini, yang dipublikasikan PNAS, juga dapat mengetahui secara sekelumit tentang makanan apa yang dikonsumsi orang-orang yang mendiami Eropa saat itu.


Meruntuhkan anggapan sebelumnya

Perkenalan terhadap dunia pertanian merupakan salah-satu pergeseran budaya yang paling penting dalam sejarah.

Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pertanian telah terjadi pada periode Neolitik, atau disebut pula sebagai New Stone Age.

Padahal, para ahli sejauh ini masih meyakini bahwa penggunaan kotoran ternak untuk menyuburkan tanaman belum berkembang sampai Zaman Besi (Iron Age), yaitu pada periode sebelum Kekaisaran Roma menguasai tanah Inggris pada tahun 43 Masehi.

Sementara, para petani di zaman Neolitic diyakini masih mempertahankan gaya hidup nomaden, yang kemungkinan peninggalan dari periode berburu dan pengumpul.

Tapi saat ini, sesuai hasil penelitian terbaru, para ahli menyatakan bahwa pada periode Neolitic, para petani awal sudah mengelola tanahnya untuk dibudidayakan demi generasi mendatang.


(bbc/bbc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads