Blok G yang sepi pembeli dan lokasi yang kurang terawat mendominasi alasan para PKL yang menolak pindah.
"Saya pernah juga jualan di sana (blok G). Tahun 2004 sampai 2007, 3 tahun Mas. Ya sepi memang," keluh Syafrudin (53) pada detikcom, Rabu (17/7/2013) yang memilih tetap berdagang di pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan bisa dijadiin jembatan ke blok lain. Bisa jadi, kalau ini dibangun pembeli kan bisa lewat atas, mampir juga ke sini," ujar salah seorang pedagang, Buyung (36).
Dia berpendapat opsi jembatan penghubung bisa membuat para pedagang untuk pindah. Jadi dengan adanya penghubung itu, para pembeli kemungkinan besar akan mampir melalui jembatan seperti yang menghubungkan Blok A ke Blok B.
Hingga saat ini, tak tampak pedagang yang menempati kios di lantai 2 dan 3, Blok G, Tanah Abang. Kesan kumuh dan tak terawat yang melekat menambah keengganan para pedagang untuk pindah.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Basuki T Purnama (Ahok) akan memenjarakan PKL yang tidak kooperatif untuk pindah jualan dari jalan raya di Tanah Abang ke Blok G. Tujuan pemindahan itu agar tidak ada lagi kemacetan di Pasar Tanah Abang.
"Kalau nanti masih ngeyel terus kita penjarakan," tutur Ahok.
(nik/try)