"Menurut dokter komunikasinya nyambung tetapi berubah-ubah," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Sementara itu, berdasarkan keterangan kakak Sigit bernama Bambang, pria lajang itu memang kurang normal kejiwaannya. "Agak-agak nggak normal," ucap Rikwanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna memastikan kondisi kejiwaan Sigit, polisi masih menunggu hasil observasi kejiwaannya dalam kurun waktu 2 minggu hingga 1 bulan. "Sambil dilakukan pemantauan," imbuh dia.
Sigit diduga memutilasi jasad ibundanya Ny RAS Siti Amini. Hal ini terungkap ketika kakaknya, Bambang yang mendatangi rumah korban dan tidak menemuka ibunya. Saat ditanya soal ibunya oleh sang kakak, Sigit mengatakan bahwa Siti sudah meninggal. Namun Sigit tidak menjawab ketika ditanya di mana jasad Siti dikubur.
Bambang kemudian mengetahui ada kerangka berupa tengkorak dan potongan tulang kaki di baskom di dapur rumah itu, setelah ia dan tetangga memeriksa seisi rumah korban. Bambang menduga, adiknya itu sudah membunuh Siti.
Namun, Sigit mengaku bahwa ibunya meninggal karena sakit setelah terjatuh di dalam kamar mandi. Lantaran tidak ada yang mengurus jasad ibunya, Sigit membiarkan jasad ibunya itu di dalam kamar mandi hingga membusuk. Bingung harus melakukan apa terhadap jasad ibunya, Sigit lantas memotong-motong jasad ibunya itu. Ia pun mengiris-iris daging jasad ibu dan memasukannya ke dalam karung.
(mei/lh)