Kasus Mutilasi di Benhil, Polisi: Sigit Agak Nggak Normal

Kasus Mutilasi di Benhil, Polisi: Sigit Agak Nggak Normal

- detikNews
Rabu, 17 Jul 2013 12:43 WIB
Rumah di Benhil, Jakpus, tempat terjadinya mutilasi.
Jakarta - Dokter Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, masih mengobservasi kejiwaan Sigit Indra Tanaya (44), pria yang diduga memutilasi jasad ibunya RAS Siti Amini (80). Di dalam proses observasi ini, keterangan Sigit kerap berubah-ubah.

"Menurut dokter komunikasinya nyambung tetapi berubah-ubah," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Sementara itu, berdasarkan keterangan kakak Sigit bernama Bambang, pria lajang itu memang kurang normal kejiwaannya. "Agak-agak nggak normal," ucap Rikwanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, menurut keterangan saksi warga sekitar rumahnya di Jl Danau Mahalona EII No 78 RT 18/04 Benhil, Tanah Abang, Jakpus, Sigit jarang berinteraksi dengan warga. "Interaksinya diam atau marah-marah," ungkap dia.

Guna memastikan kondisi kejiwaan Sigit, polisi masih menunggu hasil observasi kejiwaannya dalam kurun waktu 2 minggu hingga 1 bulan. "Sambil dilakukan pemantauan," imbuh dia.

Sigit diduga memutilasi jasad ibundanya Ny RAS Siti Amini. Hal ini terungkap ketika kakaknya, Bambang yang mendatangi rumah korban dan tidak menemuka ibunya. Saat ditanya soal ibunya oleh sang kakak, Sigit mengatakan bahwa Siti sudah meninggal. Namun Sigit tidak menjawab ketika ditanya di mana jasad Siti dikubur.

Bambang kemudian mengetahui ada kerangka berupa tengkorak dan potongan tulang kaki di baskom di dapur rumah itu, setelah ia dan tetangga memeriksa seisi rumah korban. Bambang menduga, adiknya itu sudah membunuh Siti.

Namun, Sigit mengaku bahwa ibunya meninggal karena sakit setelah terjatuh di dalam kamar mandi. Lantaran tidak ada yang mengurus jasad ibunya, Sigit membiarkan jasad ibunya itu di dalam kamar mandi hingga membusuk. Bingung harus melakukan apa terhadap jasad ibunya, Sigit lantas memotong-motong jasad ibunya itu. Ia pun mengiris-iris daging jasad ibu dan memasukannya ke dalam karung.

(mei/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads