"Delapan anak tewas setelah makan hidangan makan siang di sekolah mereka," ujar pejabat pemerintahan setempat, Abhijit Sinha seperti dilansir AFP, Rabu (17/7/2013).
Anak-anak ini tewas setelah makan menu nasi dan lentil, sejenis kacang-kacangan. Korban tewas rata-rata berusia di bawah 10 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi kasus ini, menteri kepala wilayah Bihar, Nitish Kumar memerintahkan dilakukannya penyelidikan. Tim forensik dari kepolisian setempat telah mendatangi sekolah tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan mencari bukti-bukti demi mencari tahu penyebab kematian anak-anak tersebut.
Insiden tragis ini terjadi di sekolah negeri yang ada di desa Masrakh, Bihar, India. Sebanyak 80 anak lainnya telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Sebagian anak dilarikan ke rumah sakit di kota Patna, sedangkan sebagian anak lainnya dilarikan ke rumah sakit di kota Chhapra, yang berjarak 65 km dari Patna. Tayangan televisi setempat memperlihatkan beberapa anak yang terbaring tak berdaya di atas meja di rumah sakit setempat yang sangat sederhana.
Bihar dikenal sebagai salah satu wilayah miskin di India dengan penduduk yang padat. Menteri wilayah Bihar menjanjikan kompensasi bagi orangtua yang anaknya tewas dalam insiden ini.
Makan siang gratis memang biasa disediakan di sekolah-sekolah yang ada di wilayah miskin di India. Selain sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya, makan siang gratis juga dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan jumlah kehadiran para siswa di sekolah.
(nvc/ita)