4 Pertandingan Tinju yang Berakhir dengan Chaos

4 Pertandingan Tinju yang Berakhir dengan Chaos

- detikNews
Rabu, 17 Jul 2013 08:51 WIB
4 Pertandingan Tinju yang Berakhir dengan Chaos
Ilustrasi (dok. detikcom)
Jakarta - Kerusuhan pasca-pertandingan tinju di Nabire, Papua, menelan 17 korban jiwa. Ini bukan kasus kericuhan pertama di dunia, namun merupakan insiden terparah dari segi korban. Bagaimana di tempat lain?

Dalam catatan detikcom, sedikitnya ada empat pertandingan yang berujung dengan kericuhan. Sebagian merupakan pertandingan profesional, sisanya tarung di arena amatir.

Berikut empat pertandingan tinju yang berakhir dengan chaos atau kericuhan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Ricuh di Madison Square Garden

Pada 11 Juli 1996 lalu di stadion Madison Square Garden, New York, digelar pertandingan antara petinju asal Polandia Andrew Golota melawan juara kelas berat Riddick Bowe. Golota yang belum terkalahkan di 27 pertandingan menantang Bowe yang memiliki rekor menang 38 dan kalah sekali.

Di ronde-ronde awal, Golota tampil menyerang. Dia beberapa kali mampu memasukkan pukulan telak ke arah Bowe yang didukung fans tuan rumah.

Namun di ronde ketujuh, penampilan Golota mulai agak 'nyeleneh'. Beberapa kali dia menyerang ke arah bawah perut Bowe, hingga wasit memberinya peringatan. Namun aksi tersebut bukannya berhenti. Golota kembali memukul kemaluan Bowe hingga sang juara terjatuh. Melihat hal ini, wasit memberi keputusan tegas: Golota didiskualifikasi.

Setelah pertandingan dihentikan, tiba-tiba datang sejumlah orang dari sudut Bowe. Mereka menyerang Golota dan memukulinya. Sang pelatih Golota juga tak luput dari sasaran.

Insiden meluas hingga melibatkan puluhan orang. Aksi saling pukul tak terhindarkan. Sebagian bahkan ada yang menggunakan kursi untuk menghantam kubu lain.

Pelatih Golota mengalami luka yang paling parah akibat kejadian ini. Dia harus ditandu ke luar ring dan dilarikan ke rumah sakit.

2. Tinju Massal di Acara Amal

Seharusnya, adu tinju hanya terjadi di ring. Tapi yang muncul di pertindangan tinju amal ini, para penonton juga ikut saling jotos. Sedikitnya 800 orang terlibat dalam kericuhan ini.

Insiden terjadi di kota Northampton, Inggris, beberapa tahun lalu. Pertandingan tinju digelar untuk amal membantu sebuah badan kanker.

Namun yang jadi pemberitaan malah kericuhan, usai pertarungan dua petinju semi-pro Mark 'Pee Wee' Adams dan Den Palmer. Aksi ini dipicu ulah Adams yang berlari ke arah penton dan merayakan kemenangannya dengan cara berkeliling ring.

Para pendukung lawannya pun berang. Mereka melempar kursi ke arah Adams dan kerusuhan pun dimulai.

"Seseorang melempar kursi dan orang-orang lainnya mulai ikut melempar. Lebih dari 800 orang ikut terlibat," jelas seorang reporter yang menyaksikan chaos ini.

3. Pertarungan Spesial Berujung Chaos

Pada 10 Februari 2012 kericuhan pecah setelah pertandingan tinju antara Luis Lazarte asal Argentina melawan Jonriel Casimero dari Filipina. Pertarungan spesial ini memperebutkan gelar kelas terbang IBF. Lazarte peringkat ke satu, sang lawan ranking 21.

Lazarte bertindak sebagai tuan rumah. Dia didukung oleh ratusan fans yang memadati stadion di sekeliling ring tinju. Sebelum pertandingan dimulai, dia bahkan dengan penuh percaya diri sempat melambai dan mencium seorang bayi. Lazarte merasa pertarungan ini sudah ada di tangannya.

Namun yang terjadi ring ternyata berbeda. Pertarungan berjalan penuh drama. Kedua petinju kerap melemparkan pukulan ilegal. Hingga akhirnya Casimero menjatuhkan Lazarte dua kali di ronde ke 9 dan 10. Wasit memberi kemenangan pada Casimero.

Petinju asal Filipina itu sempat merayakan kemenangannya dengan naik ke atas tali ring. Namun aksinya tak disukai fans tuan rumah. Lemparan botol dan kursi pun berdatangan dari arah bawah ring. Kericuhan terjadi. Aksi saling pukul antara penonton dan tim ofisial Casimero tak bisa terhindarkan.

Belakangan dilaporkan tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun Lazarte diberi sanksi karena saat pertandingan dia terekam kamera mengancam wasit.

4. Tinju Maut Nabire

Peristiwa berdarah ini terjadi di akhir pertandingan tinju di GOR Kotalama, Nabire, Papua, Minggu (14/7) malam. Pertarungan digelar antara Alpius Rukoren melawan Yulianus Pigome dalam ajang piala Bupati.

Petinju Alpius Rumkoren menang atas Yulianus Pigome dengan kemenangan angka. Nah, saat penyerahan piala kepada Alpius, massa yang diduga pendukung Yulianus mengamuk, menyerbu ke arah pendukung Alpius, dan melempar kursi.

Penonton lain yang panik berebutan keluar dari GOR. Terdapat 17 orang, 11 di antaranya wanita, yang tewas akibat terinjak-injak. Selain itu, terdapat 39 orang yang mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di RSU Nabire.

Bupati Nabire yang berada di lokasi sempat dievakuasi. Polisi masih menyelidiki kasus ini.
Halaman 2 dari 5
(mad/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads