Penembakan tersebut terjadi di tengah maraknya aksi-aksi demo serupa di sejumlah wilayah Bangladesh. Di distrik Satkhira, ribuan demonstran turun ke jalan-jalan hari ini dan melampiaskan kemarahan mereka. Massa menyerang aparat polisi dengan kayu, golok dan melemparkan bom-bom rakitan.
Para pendukung partai Jamaat tersebut sempat menyerang seorang polisi yang mencoba membersihkan jalan utama yang terblokir oleh pohon-pohon tumbang di kota Kaliganj. Para demonstran sengaja memblokir jalan tersebut sebagai protes atas vonis hukuman terhadap pemimpin spiritual Jamaat yang ditetapkan pengadilan pada Senin, 15 Juli kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahkamah kejahatan perang Bangladesh, kemarin menjatuhkan vonis 90 tahun penjara kepada Ghulam Azam, pemimpin spiritual Jamaat atas dakwaan mendalangi kekejaman-kekejaman selama perang kemerdekaan tahun 1971. Oleh para jaksa penuntut umum, Azam disamakan dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Pria berumur 91 tahun itu dinyatakan bersalah atas lima dakwaan perencanaan, konspirasi, penghasutan, keterlibatan dan pembunuhan selama perang melawan Pakistan tersebut.
Azam merupakan tokoh Islamis kelima dan pejabat Jamaat keempat, yang dinyatakan bersalah dalam kasus serupa oleh pengadilan khusus yang dibentuk pemerintah Bangladesh tersebut. Azam yang dulunya merupakan kepala Jamaat tersebut, luput dari hukuman mati dikarenakan usia dan kesehatannya.
Para aktivis dan simpatisan Jamaat ramai-ramai menggelar aksi demo untuk memprotes vonis tersebut. Mereka menuding, persidangan tersebut semata-mata bermotif politik guna menyingkirkan para pemimpin partai itu.
(ita/nrl)