Setidaknya berdasarkan telesurvei yang digelar oleh Indonesia Research Centre (IRC), elektabilitas Jokowi di atas angin. Sebagai capres Jokowi meraih elektabilitas 32% dukungan responden jauh di atas capres lain seperti Prabowo Subianto, Wiranto, bahkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sebagian besar publik memilih Jokowi (32 persen) sebagai presiden," kata peneliti IRC Agus Sudibyo dalam pernyataanya, Senin (15/7/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sampai saat ini umumnya masyarakat belum bisa menentukan pasangan mana yang potensial untuk mendampingi Jokowi. Wajar saja, karena sampai saat ini PDIP belum memutuskan akan mencapreskan Jokowi, meskipun elektabilitasnya terus naik.
"Pada umumnya masyarakat belum bisa menentukan pasangan mana yang potensial untuk mendampingi Jokowi, Prabowo Wiranto, atau pun Aburizal Bakrie," katanya.
Namun demikian ada sebagian masyarakat yang menyebutkan Jokowi cocok disandingkan dengan Dahlan Iskan (13,9%), Ahok (11,9%), Hary Tanoe (5,7%) dan Mahfud MD (2,6%).
Jokowi pun dianggap sebagai tokoh yang paling pas menjadi cawapres bagi para capres potensial yang sudah muncul ke permukaan. Mungkin bisa dikatakan bak iklan minuman botol, siapapun capresnya, Jokowi cawapresnya.
Jokowi dianggap cocok menjadi cawapres pendamping Prabowo oleh 20,4% responden, cawapres pendamping Wiranto (6%), dan cawapres pendamping Aburizal Bakrie (14,7%).
Memang rumor santer juga Prabowo Subianto sedang meminang Jokowi menjadi cawapresnya. Demikian juga dengan elite Golkar yang terus mewacanakan duet Ical-Jokowi di Pilpres 2014. Lalu apakah fenomena Jokowi akan berlanjut sampai Pilpres 2014? Dalam hal ini masa depan politik Jokowi di 2014 sangat terkait dengan restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
(van/nrl)