"Situasi di sana sudah kondusif dan terkendali. Begitu mereka bertemu saya, mereka sudah kembali ke blok masing-masing. Sementara listrik dan air sudah kembali normal seperti apa adanya," jelasnya dalam jumpa pers di Gedung Kemenkumhan, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Senin (15/7/2013).
Dari kunjungannya ke LP Tanjung Gusta, Amir juga menuturkan bahwa penghuni lapas didominasi oleh napi narkoba. Bahkan hampir 80 persen diantaranya adalah pengguna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedang soal over capacity di Tanjung Gusta, Amir mengakui kapasitas LP itu memang sudah 100 persen, tapi sudah ada fasilitas yang siap dioperasikan.
"Ada yang sudah selesai tapi masih perlu dilengkapi teknisnya, dan juga ada rumah tahanan yang masih bisa untuk relokasi. Hanya saja pada saat saya bertemu dengan napi, mereka janji akan patuh kembali ke blok mereka masing-masing. Karena blok mereka tidak ada yang terganggu. Kalau terpaksa sekali, maka kami akan relokasi dengan alasan over capacity," tegasnya.
Sebelumnya anggota komisi III DPR telah melakukan kunjungan ke Tanjung Gusta. Disana akhirnya diketahui penyebab mengamuknya para napi akibat listrik dan air yang tak kunjung menyala.
Selain itu sejumlah napi juga meminta agar PP 99/2012 tentang pengetatan remisi dicabut. Meski ada opsi lain, mereka tetap menuntut agar PP tersebut dipastikan tidak berlaku surut.
Hingga saat ini Polisi dan TNI masih terus melakukan pengejaran terhadap ratusan napi di LP Tanjung Gusta yang kabur saat terjadi kebakaran beberapa waktu lalu. Dari total 218 penghuni lapas yang melarikan diri, hingga kini sudah 99 orang yang telah kembali.
(rni/ndr)