"Keterangan sementara, korban meninggal bulan April, tapi ini masih didalami," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2013).
Namun, setelah tahu ibunya meninggal, Sigit tidak langsung menguburkan jasadnya. Tanpa melaporkan ke pihak berwajib perihal kematian ibunya itu, Sigit lalu membiarkan jasad ibunya membusuk dan kemudian memotong-motong jasadnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit akan diobservasi kejiwaannya oleh dokter psikolog di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Polisi belum bisa memastikan apakah keterangan Sigit itu benar atau tidak. "Masih didalami dulu. Nanti perkembangannya ke Polsek Tanah Abang atau ke Polres Jakarta Pusat. Subdit Jatanras Polda Metro Jaya hanya bantu back up saja," jelas Herry.
Terkuaknya dugaan mutilasi ini berawal dari Bambang, kakak kandung Sigit yang mencari ibunya ke rumah yang berjarak 1 km dari Jl Sudirman tersebut. Kapten sebuah kapal pesiar ini saat itu tidak dapat menemui ibunya. Kepada Bambang, Sigit mengatakan bahwa ibunya telah meninggal. Namun, saat ditanya di mana jasad ibunya dikubur, Sigit tidak menjawab.
Bambang kemudian mencari tahu perihal kematian ibunya itu kepada tetangga. Menurut tetangga, Ny Siti tidak tampak selama 2 bulan belakangan ini.
Bambang kemudian kembali ke dalam rumah dan mendapati kerangka berupa tengkorak dan tulang kaki di dalam baskom di dapur rumah korban. Bambang menduga, Sigitlah yang membunuh ibunya itu.
(mei/nrl)