"Kita datangkan terus setiap hari, supaya ketersediaan airnya bagus," kata Budi Sulaksana, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut) di LP Tanjung Gusta, Jalan Pemasyarakatan, Medan, Minggu (14/7/2013).
Truk-truk tangki pembawa air bersih itu mulai masuk secara bergantian ke LP sejak pagi ini. Kapasitas tangki tersebut bervariasi, mulai dari 3.000 liter hingga yang berkapasitas 4.000 liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusuhan di LP Tanjung Gusta yang terjadi pada Kamis (11/7) dipicu ketiadaan air dan padamnya listrik. Akibatnya, 5 orang tewas dan sekitar 200 narapidana melarikan diri.
Besuk
Pihak LP Tanjung Gusta meniadakan jadwal besuk untuk napi karena kerusakan fasilitas di dalam LP akibat kerusuhan. Meski begitu pihak keluarga tetap datang untuk mengantarkan makanan.
Zubaedah, salah seorang penjenguk menyatakan, dia datang membawa makanan untuk anaknya. Anaknya mengeluh makan mie instan terus sejak kerusuhan terjadi.
"Saya bawakan makanan, kasihan dia makan mie terus," kata Zubaedah di LP Tanjung Gusta.
Zubaedah tertahan di pintu pagar LP di Jalan Pemasyarakatan. Dia tidak diizinkan masuk, tapi makanan untuk anaknya bisa dikirimkan. Tahanan pendamping (tamping), yang membawakan makanan itu ke dalam.
(rul/dnu)