Mau Menyerahkan Diri, Napi Pelarian LP Tanjung Gusta Minta Dijemput

Mau Menyerahkan Diri, Napi Pelarian LP Tanjung Gusta Minta Dijemput

- detikNews
Minggu, 14 Jul 2013 13:42 WIB
Jakarta - Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta yang melarikan diri umumnya kabur karena ada kesempatan. Namun akhirnya banyak juga napi yang menyerahkan diri. Bahkan ada pula yang minta dijemput untuk kembali ke LP.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut) Budi Sulaksana menyatakan hingga ada 20 napi yang tercatat sudah menyerahkan diri.

"Mereka menyerahkan diri secara sukarela. Ada juga yang menelepon minta dijemput, ya kita jemput juga," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut), Budi Sulaksana, di LP Tanjung Gusta, Jalan Pemasyarakatan, Medan, Minggu (14/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini, sudah ada 20 napi yang menyerahkan diri. Mereka yang menyerahkan diri meliputi narapidana dengan masa hukuman yang pendek hingga napi dengan masa hukuman belasan tahun.

"Bagi mereka kan yang terpenting ketenangan ya, itu salah satu penyebab mereka bersedia menyerahkan diri," ujar Budi.

Jumlah napi yang tertangkap maupun menyerahkan diri terus bertambah setiap hari. Tetapi para pejabat umumnya memberikan angka yang tak seragam. Bergantung lembaga dan kecepatan mendapatkan informasi lanjutan.

Kerusuhan dan kebakaran di LP pada Kamis (11/7) lalu dipicu oleh masalah listrik dan aliran air yang mati. Saat ini listrik sudah menyala. Kendati listrik sudah menyala, ATM Bank BNI yang berada di komplek LP Tanjung Gusta masih belum berfungsi hingga hari ini. Beberapa warga yang berencana transaksi ATM terpaksa kecewa.

Kabin ATM BNI itu berada dekat gerbang masuk utama LP Tanjung Gusta. Saat ini kondisinya terkunci, dan dinding kacanya ditempeli kertas bertuliskan, "Maaf sementara ATM tidak dapat transaksi."

Salah seorang warga, Alawi menyatakan, ATM itu menjadi salah satu tempat transaksi perbankan terdekat bagi warga sekitar. Lokasi ATM terdekat berikutnya di Jalan Gaperta, sekitar 2 kilometer dari Tanjung Gusta.

"Sejak rusuh itu, ATM ini dimatikan. Tapi sampai sekarang masih belum aktif juga," kata Alawi.

Ketika kerusuhan terjadi, ATM tersebut tidak mengalami kerusakan apa-apa. Pengelola kemudian melakukan tindakan pengamanan. Isi ATM dikosongkan dan sampai sekarang masih belum difungsikan.


(rul/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads