Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut) Budi Sulaksana menyatakan hingga ada 20 napi yang tercatat sudah menyerahkan diri.
"Mereka menyerahkan diri secara sukarela. Ada juga yang menelepon minta dijemput, ya kita jemput juga," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut), Budi Sulaksana, di LP Tanjung Gusta, Jalan Pemasyarakatan, Medan, Minggu (14/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi mereka kan yang terpenting ketenangan ya, itu salah satu penyebab mereka bersedia menyerahkan diri," ujar Budi.
Jumlah napi yang tertangkap maupun menyerahkan diri terus bertambah setiap hari. Tetapi para pejabat umumnya memberikan angka yang tak seragam. Bergantung lembaga dan kecepatan mendapatkan informasi lanjutan.
Kerusuhan dan kebakaran di LP pada Kamis (11/7) lalu dipicu oleh masalah listrik dan aliran air yang mati. Saat ini listrik sudah menyala. Kendati listrik sudah menyala, ATM Bank BNI yang berada di komplek LP Tanjung Gusta masih belum berfungsi hingga hari ini. Beberapa warga yang berencana transaksi ATM terpaksa kecewa.
Kabin ATM BNI itu berada dekat gerbang masuk utama LP Tanjung Gusta. Saat ini kondisinya terkunci, dan dinding kacanya ditempeli kertas bertuliskan, "Maaf sementara ATM tidak dapat transaksi."
Salah seorang warga, Alawi menyatakan, ATM itu menjadi salah satu tempat transaksi perbankan terdekat bagi warga sekitar. Lokasi ATM terdekat berikutnya di Jalan Gaperta, sekitar 2 kilometer dari Tanjung Gusta.
"Sejak rusuh itu, ATM ini dimatikan. Tapi sampai sekarang masih belum aktif juga," kata Alawi.
Ketika kerusuhan terjadi, ATM tersebut tidak mengalami kerusakan apa-apa. Pengelola kemudian melakukan tindakan pengamanan. Isi ATM dikosongkan dan sampai sekarang masih belum difungsikan.
(rul/dnu)