Yoseph tidak pernah membayangkan dirinya akan berada di kondisi mengerikan seperti itu. Di antara rentetan senjata, lemparan batu serta kobaran api yang membara.
Beruntung saat terjebak, tidak ada napi yang usil padanya. Yoseph menilai antara napi dan sipir di LP ini tidak pernah ada masalah. Ia justru diminta ganti baju agar menyerupai napi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal korban yang tewas, Yoseph punya cerita sendiri. Dia yakin para napi tidak ada yang tahu jika masih ada orang yang terjebak di dalam ruangan administrasi yang terbakar.
"Karena kalau sengaja bakar, harusnya saya juga sudah dikerjain sama mereka," lanjut Yoseph.
Satu per satu akhirnya para sipir itu dikeluarkan. Proses evakuasi, lanjut Yoseph, sebenarnya hanya menunggu situasi kondusif.
"Saya terus teleponan dengan pejabat di sini," sambungnya lagi.
Keesokan harinya, tepat pukul 03.00 WIB, Yoseph akhirnya bisa dikeluarkan. Ia diantar oleh dua tahanan hingga ke pintu keluar dan dijemput langsung oleh pejabat Kanwil.
(mok/fdn)