Wakil Lurah Tanah Tinggi, Jakpus, Ratmo mengakui kesulitan untuk meminta para warga agar tidak tinggal di dalam area jalanan kereta api. Permintaan itu disampaikan juga untuk keselamatan mereka. Tinggal di pinggir rel amat berbahaya.
"Saya sendiri pengennya netralisir untuk keselamatan. Termasuk gelandangan, pemulung, gembel yang di tengah rel itu. Saya hanya inginkan keselamatan jiwa," katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (11/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, lanjut Ratmo, sudah banyak kejadian kecelakaan menimpa di tempat tersebut. "Karena sudah pernah ada yang pulang belanja, nyebrang, tidak lihat, dia keseret kereta. Pasar di dalam pagar rel kereta api itu bahaya juga. Stasiun lagi bagus, apa salahnya pasar itu hilang," ujarnya sambil memutar-mutarkan handphone di tangannya.
Penertiban dahulu sudah dilakukan pemerintah daerah juga PT KAI tak para warga setelah ditertibkan datang lagi. Ratmo juga selalu mengimbau warga pinggir rel dan dalam rel untuk tetap tertib. Mulai dari Siskamling, hati-hati terhadap api, dan harus waspada terhadap curanmor.
""Kita pernah lakukan penertiban, tapi ya mereka balik lagi. Kalau ditertibkan yang di tengah rel, ya itu kan yang punya PJKA, jadi urusannya yang di dalam rel sama PJKA. Tapi pemerintah daerah udah pernah lakukan penertiban," tandasnya.
(ndr/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini