"Kita (ingin) masuk, mereka (narapida-red) masih punya beberapa gas elpiji. Mungkin yang bunyi tadi gas," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Syarif Gunawan di lokas LP Tanjung Gusta, Medan, Jumat (12/7/2013) dini hari.
Bunyi dimaksud adalah ledakan yang sempat terdengar di antara kebakaran yang melanda LP Tanjung Gusta. "Kalau masuk nggak hati-hati bahaya, makanya kita hati-hati supaya tidak ada korban," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya ada (batas waktu), tidak perlu saya sampaikan karena saya back up beliau (Kapolres-red)," lanjut Syarif.
Sementara soal tindakan yang akan diambil oleh Polda, Syarif belum bisa merinci. "Jelas ada tindakan. Tindakan bisa macam-macam, tindakan keras, tindakan terukur, yang tahu yang sudah saya teruskan kepada jajaran. Semua kekuatan Polda saya berikan kepada Polres," tegasnya.
Sebelumnya, kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB di LP Tanjung Gusta, Medan. Kerusuhan dan pembakaran LP itu dipicu oleh padamnya listrik yang berakibat pada kurangnya supply air di LP. Sementara itu sekitar 200 orang narapidana melarikan diri akibat kerusuhan itu, polisi berhasil mengkap kembali beberapa narapidana.
(bal/trq)