Won Sei-Hoon yang pernah menjabat Direktur Dinas Intelijen Nasional (NIS) ini ditahan setelah pengadilan setempat mengeluarkan surat perintah penahanannya, pada Rabu (10/7) kemarin. Demikian seperti diberitakan kantor berita Yonhap dan dilansir AFP, Kamis (11/7/2013).
Won didakwa menerima uang tunai sebesar 150 juta Won (Rp 1,3 miliar) dan sejumlah hadiah mahal dari seorang pengusaha bernama Hwang Bo-Yeon. Hwang merupakan Direktur Hwangbo Contruction, yang kini sudah bangkrut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Won yang menjabat kepala intelijen pada era Presiden Lee Myung-Bak, juga tengah diadili dalam kasus lainnya. Won dijerat dakwaan ikut campur dalam pemilihan presiden Korsel tahun 2012 lalu.
Jaksa menuding Won telah melanggar undang-undang yang melarang anggota maupun pejabat NIS ikut campur atau melakukan intervensi dalam dunia politik. Beberapa hari sebelum pemilu presiden digelar pada 19 Desember 2012 lalu, sejumlah agen NIS disebut-sebut berusaha memanipulasi proses pemungutan suara.
Isu ini beredar luas di internet dan polisi pun melakukan penyelidikan secara mendalam, hingga akhirnya Won diseret ke pengadilan. Atas tuduhan dalam kasus ini, Won telah membantah seluruh dakwaan.
(nvc/ita)