Blok G terletak di belakang Blok B dan Blok A yang merupakan pusat keramaian di Tanah Abang. Namun kondisinya berbeda jauh dengan kedua blok tersebut.
Untuk menuju Blok G, pengunjung dari Jalan Kebon Jati harus melalui Blok B terlebih dahulu. Mereka dapat memarkir kendaraannya di lahan parkir yang berada di kawasan Blok A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantai dasar dan lantai 1 Blok G diisi oleh penjual yang mayoritas berjualan buah dan sayuran. Sementara lantai 2 dan 3 tampak kosong. Pedagang yang menempati kios dapat dihitung dengan jari. Padahal jumlah kios di lantai 2 dan 3 mencapai ribuan.
Untuk menuju lantai 2 dan 3 pengunjung harus melalui tangga. Tangga tersebut tampak usang dan tidak terawat. Tidak ada eskalator seperti di Blok A dan Blok B. Namun kondisi kios-kios tersebut masih normal. Tidak tampak infrastruktur yang rusak. Hanya terasa lembab karena tidak dihuni.
Kios kosong tersebut justru dimanfaatkan beberapa orang sebagai tempat tinggal. Beberapa orang tampak duduk dan tiduran di depan kios yang masih tutup itu. Ada juga yang asyik bermain catur. Mereka juga menjemur pakaian di depan kios yang terkena sinar matahari.
"Ada juga anak jalanan tidur di sini, malahan satpamnya ada juga yang bawa cewek-cewek nggak bener segala di sini," ucap salah seorang pedagang minuman yang tidak mau disebut namanya di lantai 3 Blok G Tanah Abang kepada detikcom, Kamis (11/7/2013).
Tepat di belakang Blok G ada Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang menimbulkan bau tidak sedap.
Hari ini Pemprov DKI Jakarta telah menertibkan PKL liar di kawasan tersebut. Sebelumnya penertiban telah dilakukan di Pasar Minggu dan Jatinegara.
(kff/nrl)