Kondisi memprihatinkan yang menimpa danau Canandaigua, yang tercatat sebagai danau berbentuk memanjang atau finger lake terbesar keempat di New York ini, sudah berlangsung selama beberapa minggu terakhir. Proses pembersihan bangkai ikan di pinggir danau terus dilakukan. Namun penyebab kematian ikan-ikan itu masih menjadi misteri.
"Semua indikasi menunjukkan bahwa danau dalam kondisi baik," ujar manajer program pengelolaan air kota Canandaigua, Kevin Olvany seperti dilansir USA Today, Kamis (11/7/2013). "Kejernihan air, level larutan alga dan oksigen, semuanya dalam tingkat normal," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut otoritas setempat, sebenarnya wajar ada peningkatan jumlah ikan mati di sejumlah area pantai maupun danau sepanjang musim ikan bertelur. Namun tahun ini yang membuat tidak lazim adalah jumlah peningkatan yang drastis serta ukuran ikan yang mati, karena ada ikan sepanjang 90 cm yang ikut mati.
Jenis ikan yang mati cukup beragam, mulai dari ikan mas ukuran besar, ikan kakap besar hingga ikan sepat dan ikan sunfish yang berukuran kecil.
Departemen Pelestarian Lingkungan telah melakukan pemeriksaan terhadap bangkai-bangkai ikan maupun ikan-ikan yang sakit untuk mencari tahu adanya tanda-tanda penyakit. Salah satu penyakit yang cukup fatal adalah virus yang menyerang ikan bernama viral hemorrhagic septicemia (VHS).
Virus ini tidak berpengaruh pada manusia, tapi berakibat fatal dan tidak bisa disembuhkan pada ikan. Hasil pemeriksaan awal menyebutkan bahwa VHS tidak terindikasi dalam kasus ikan mati di Danau Canandaigua.
Kendati demikian, pemeriksaan terhadap sampel ikan lainnya masih terus dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian ikan-ikan tersebut. Upaya pembersihan bangkai ikan pun juga terus dilakukan.
(nvc/ita)