Sungai dan Sumur Tercemar Limbah, Warga Semarang Geruduk Pabrik Minuman

Sungai dan Sumur Tercemar Limbah, Warga Semarang Geruduk Pabrik Minuman

- detikNews
Kamis, 11 Jul 2013 13:03 WIB
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Trimurti (50), warga kampung Klampisan RW 8 Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan Semarang marah-marah ketika memasuki areal pengolahan limbah pabrik PT. Marimas di kawasan Industri Candi Semarang. Ia marah karena sumur miliknya tidak bisa lagi digunakan karena tercemar limbah.

Bersama puluhan warga lainnya yang mengenakan masker, Trimurti mendatangi pabrik tersebut karena merasa dirugikan oleh limbah yang mengalir di sungai Klampisan. Menurutnya, sudah lebih dari dua tahun ia tidak bisa lagi memanfaatkan air sumurnya karena bau yang sangat menyengat.

"Gimana ini? Mana bosnya? Sumur kami jadi bau, sungainya tercemar," kata Trimurti penuh emosi di pabrik PT. Marimas, Kawasan Industri Candi Semarang, Kamis (11/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut ketua RW setempat, Suyono, ada 50 keluarga dari RT 1 hingga RT 4 yang terkena dampak pencemaran limbah. Suyono menambahkan pencemaran tersebut juga berpengaruh pada kesehatan warga.

"Dampaknya bau di sungai dan sumur. Warga juga setiap ada pertemuan mengeluhkan pusing dan sungai," tandasnya.

Oleh sebab itu, puluhan warganya hari ini mendatangi PT Marimas untuk meminta pertanggungjawaban. Jika tidak ada tindakan dari pihak pabrik, maka warga mengancam akan menutup saluran limbah.

"Tuntutan kami, meminta Marimas tidak membuang limbah bau, kalau diabaikan, kami akan menutup saluran. Waktunya dua minggu dari sekarang," tegas Suyono.

Menanggapi protes warga, Direktur PT Marimas Haryanto mengatakan pihaknya selama ini sudah berusaha memperbaiki sistem pengolahan limbah. Sedangkan limbah yang dikeluhkan warga tersebut merupakan limbah pencucian dan tidak mengandung bahan berbahaya.

"Ini limbah cucian. Karena cuciannya jumlah besar, jadi masalah. Tapi limbah bukan dari kami saja," tandasnya.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya langsung melakukan pemantauan di sungai Klampisan dan akan melakukan perbaikan. Bahkan sudah direncanakan sistem daur ulang limbah agar bisa digunakan kembali sehingga tidak mencemari lingkungan.

"Memang kami perbaikan terus. Tujuan baru kami adalah daur ulang limbah," ujar Haryanto.

Warga yang sudah bertemu pihak Marimas kemudian bergeser ke pabrik PT Prima Solusindo Sejahtera di sebelah pabrik PT Marimas. Warga berharap dua pabrik tersebut bisa berkoordinasi agar tidak ada lagi limbah yang merugikan mereka.

"Kami bergerak di pengolahan besi beton. Kami tidak ada pembuangan sama sekali. Tapi warga meminta kami berkoordinasi dengan Marimas, ya tidak apa-apa," kata Kris Wiranto selaku Pelaksana Tugas Personalia PT Prima Solusindo Sejahtera.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads