Aksi penutupan tol mengakibatkan kemacetan panjang mengular. Bukan hanya itu, ulah pendemo yang anarkis menyebabkan kerugian bagi pengelola jalan tol.
Berikut 4 ulah pemblokir tol yang sangat mengganggu:
1. Protes Sengketa Lahan
|
Kemacetan menuju Cikampek sudah mencapai KM 35 atau macet sepanjang 9 km. Demo ini membuat kendaran tak bisa bergerak sama sekali sehingga banyak sopir yang turun dari kendaraannya.
"Jadi tidak ada kaitannya dengan masalah tol. Itu hanya persoalan sengketa lahan. Sekarang saya sudah koordinasi dengan Polres Karawang dan Polres Bekasi Kabupaten untuk menyiapkan negosiator dan mengurai arus lalu lintas agar tidak macet panjang," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Suhardi Alius di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (11/7/2013).
Untuk mengatasi aksi ini, polisi mencoba menegosiasi. Truk berisi puluhan anggota Dalmas dan motor polisi PJR sudah terparkir. Dua water cannon juga dikerahkan. Massa mulai mencair.
2. Pak Kades kok Anarkis
|
Massa juga merusak sekitar 20 meter pagar besi yang memisahkan jalan tol dan jalan arteri. Massa lantas berpindah ke jalan arteri di depan gedung BPK dan membakar ranting-ranting dan tumbuhan yang didapat dari mencabuti tumbuhan yang tumbuh sebagai pembatas jalan tol dan jalan arteri.
Para pendemo membentangkan spanduk di tengah jalan tol yang berisi tuntutan mereka agar DPR segera mengesahkan RUU Desa. Jalan tol macet belasan kilometer. Sementara, truk-truk polisi telah berjajar di tengah jalan untuk mengusir pendemo dari jalan tol.
Demo aparat desa membuat jalur tol dalam kota lumpuh selama 2,5 jam sejak pukul 07.30 WIB. Akibatnya PT Jasa Marga Tbk selaku pengelola tol rugi Rp 400 juta.
"Pemblokiran hampir 2,5 jam kerugian diperkirakan Rp 400 jutaan dan pagar dirusak 20 gawang sekitar Rp 20 jutaan. Polisi dan petugas Jasa Marga berjaga di TKP (tempat kejadian perkara)," kata Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin.
Hasanudin tak menyangka para aparat desa tersebut akan bertindak anarkis. "Kelakuan mereka (aparat desa) jelek banget. Mereka pada bawa batu seperti orang kalap. Aparat desa kok kayak begitu. Mereka sempat marah dari dalam Gedung DPR dan menutup tol. Kita sedang menunggu Dalmas untuk mengeluarkan mereka dari tol. Parah banget ini aparat desa," sesalnya.
Polisi akhirnya mengambil tindakan tegas. Ribuan perangkat desa yang kembali memblokir jalan arteri dan jalan tol diberi tembakan gas air mata. Mereka pun segera bubar, blokir tol pun terbuka.
Semua ruas tol baik dari arah Slipi ke Cawang dan sebaliknya mulai bisa dilalui kendaraan. Demikian juga jalur cepat di Jl Gatot Subroto di depan gedung DPR.
3. Terminal Bayangan
|
Aksi ini dilakukan karena warga protes adanya penutupan terminal bayangan di tol Jatibening. Di lokasi itu, warga biasanya menaiki bus menuju arah Jakarta. Namun pada hari ini, jalur tersebut dipagari oleh PT Jasa Marga Tbk, pengelola jalan tol.
Massa yang beraksi di Tol Jatibening semakin beringas. Mobil mililk PT Jasa Marga dibakar.
Setelah sempat tertahan akibat demo, arus lalu lintas di tol Jatibening, termasuk akses jalur tol dari Jakarta ke Cikarang dan arah sebaliknya, kembali dibuka. Para pendemo dan aparat mencapai titik temu.
Sekitar pukul 07.30 WIB, tiga truk yang mengangkut pasukan anti huru-hara sampai di lokasi. Ratusan petugas kepolisan itu turun ke jalan dengan senjata lengkap, termasuk gas air mata. Petugas kemudian memadamkan api yang membakar ban dan mobil.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suhardi Alius terus berdialog dan membujuk warga agar membuka akses jalan tol.
"Kami akan memperjuangkan hak masyarakat. Oleh karena itu kami minta perwakilan warga untuk bertemu pihak Jasa Marga di pusat. Kami mohon masyarakat membuka akses jalan tol di kedua arah," kata Suhardi di hadapan massa.
Tepat pukul 07.50 WIB, akhirnya warga menyetujui untuk membuka jalur tol dari kedua arah dan menyetujui saran dari Suhardi Alius. Bekas mobil dan ban yang bakar telah disingkirkan oleh Jasa Marga. Polisi anti huru-hara pun kembali ke dalam bus yang mengangkut mereka.
4. Massa Anti BBM
|
Pantauan detikcom, Jumat (30/3/2012) pukul 14.15 WIB, awalnya ratusan buruh masuk ke dalam ruas tol. Mereka kemudian membentuk rantai manusia. Awalnya hanya jalur dari Gatot Subroto menuju Slipi saja yang diblokir, namun kemudian buruh merusak pagar pembatas ruas di jalur Slipi menuj Gatot Subroto. Alhasil 2 ruas tol pun lumpuh.
Petugas Jasa Marga yang berjaga tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka awalnya berupaya menghalau, namun tidak bisa membendung langkah para buruh. Puluhan petugas Jasa Marga dan polisi hanya bisa melihat saja.
Polisi menembakkan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan massa yang masih memaksakan diri bertahan hingga malam.
Pantauan detikcom, Jumat (30/3/2012) pukul 19.15 WIB, situasi di depan DPR sangat kacau. Polisi berkali-kali menembakkan gas air mata dan meriam air. Massa kocar-kacir dan terpecah ke berbagai arah. Pendemo berlarian ke arah Cawang, ada yang ke dalam tol dan arah Slipi.
Halaman 2 dari 5