Insiden ini terjadi di toko bernama St Vincent de Paul, yang menjual barang bekas untuk amal. Staf toko menemukan toko dalam keadaan porak-poranda pada Senin (8/7) waktu setempat.
Banyak barang pecah-belah yang rusak. Kemudian pakaian dan barang-barang lainnya berserakan di lantai toko. Demikian seperti dilansir news.com.au, Rabu (10/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pikir seseorang terjatuh dari langit-langit karena panel atapnya hancur dan tinggal setengah. Ketika mereka jatuh ke lantai, mereka kemudian muntah dan terhuyung-huyung lalu pingsan. Awalnya kami berpikiran seperti itu," jelas polisi setempat, Sersan Don Auld kepada AAP.
Keesokan harinya polisi kembali dipanggil ke toko tersebut. Rupanya, ular 'si pembobol' toko tersebut telah ditemukan dan warga pun berkumpul untuk melihatnya.
"Kemudian kami sadar bahwa tidak ada satupun orang yang membobol masuk dan itu hanyalah seekor ular yang panjang. Nampaknya ular itu bersembunyi ketika pertama kali kami datang ke sana," jelas Auld.
Karena polisi tidak memiliki kemampuan menjinakkan ular, pawang ulang pun dipanggil. Tak berapa lama, ular seberat 17 kg tersebut berhasil dievakuasi dari lokasi dan dilepaskan ke alam bebas.
"Kepalanya seukuran kepala anjing yang berukuran kecil. Ukurannya sangat besar dan telah menimbulkan kekacauan di dalam toko, sehingga kami berpikir ada perampok yang masuk ke toko tersebut," ucap Auld.
(nvc/ita)