Pilot Asiana Tahu Pesawat Terbang Terlalu Rendah

Pilot Asiana Tahu Pesawat Terbang Terlalu Rendah

- detikNews
Rabu, 10 Jul 2013 10:02 WIB
Indonesia - BBC - asiana crash ntsb
Pilot senior di kokpit Asiana penerbangan 214 menyadari bahwa pesawat terlalu rendah ketika terbang hanya di ketinggian 500kaki (152m), kata seorang pejabat.

Boeing 777 tersebut mendarat keras di bandara San Fransisco pada hari Sabtu. Dua penumpang tewas dan 180 luka dalam kecelakaan itu.

Pilot di kendali pesawat Korea tersebut belum usai menjalani pelatihan Boeing 777, kata pejabat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim penyidik kecelakaan mengindikasikan bahwa pesawat terbang terlalu rendah karena menabrak permukaan laut sebelum menghantam landas pacu.


Detik-detik jelang kecelakaan

hersman


Deborah Hersman meminta publik tidak berspekulasi

Dalam konferensi pers hari Selasa, Kepala Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) Deborah Hersman meminta masyarakat jangan berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan.

Hersman juga mengungkapkan bahwa dua kru kabin yang duduk di bagian belakang pesawat terlempar keluar saat kecelakaan terjadi dan terhempas ke apron tempat parkir pesawat.

Mereka selamat tapi terluka parah.

Informasi baru mengenai saat-saat terakhir Asiana 214 muncul baru-baru ini.

Ketika pesawat yang lepas landas dari Incheon di Korea Selatan itu mendekati San Fransisco setelah perjalanan 11 jam melintasi Samudra Pasifik, tiga dari empat pilot berada di kokpit.

Lee Kang-kuk, yang masih menyelesaikan pelatihan awalnya di Boeing 777 dan belum pernah terbang ke San Fransisco sebelumnya, memegang kendali, kata Hersman pada hari Selasa.

Di sampingnya adalah pilot instruktur yang menjadi komandan penerbangan dan ia baru pertama kali melakukannya, kata Hersman.


Tarik ke belakang



Di kursi belakang kedua pilot tersebut adalah petugas darurat pertama yang telah terbang ke San Fransisco lima atau enam kali sebagai pilot pemantau.

Kru keempat, bertugas sebagai kapten cadangan, berada di kabin saat pesawat mendarat dan masih diinterogasi oleh penyidik.

Ketika pesawat mendekati tujuan di hari yang cerah, pilot di kendali pesawat mendapat izin mendarat.

Sekitar 34 detik sebelum menghantam landas pacu, pesawat terbang di ketinggian 500 kaki dengan kecepatan 134 knot (284km/jam), ketika pilot instruktur menyadari bahwa pesawat itu terbang terlalu rendah.

Ia mengatakan pada pilot untuk menarik tuas ke belakang dan beberapa detik kemudian bahwa kendali katup gas otomatis, yang sudah diaktifkan, tidak menjaga kecepatan di 137 knot. Delapan detik menjelang pendaratan, pilot kendali mendorong katup gas ke depan untuk menambah kecepatan.

Kurang dari dua detik sebelum kecelakaan, pilot berusaha menghentikan pendaratan tetapi sudah terlambat.

Pesawat mendekati landas pacu dengan posisi sangat rendah dan roda pendaratan menghantam permukaan laut, ekor pesawat terperangkap antara laut dan landas pacu kemudian lepas.

Pesawat berputar ke kiri dan terus berputar ke 360 derajat sebelum berhenti di sebelah kiri landas pacu.

Saat ini masih ada 30 penumpang yang dirawat di berbagai rumah sakit San Fransisco dengan cedera punggung parah.


(bbc/bbc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads