Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, Washington tak akan berhenti memberikan bantuan militer ke Mesir meskipun adanya pelengseran Morsi pada 3 Juli lalu.
"Ini masalah yang kompleks dan sulit, dengan konsekuensi yang besar," kata Carney seperti dilansir News.com.au, Selasa (9/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pejabat-pejabat AS, pemerintahan Presiden Barack Obama tengah mencari cara untuk tidak menyebut aksi militer Mesir tersebut sebagai kudeta, seperti yang dinyatakan kelompok Ikhwanul Muslimin.
Sebabnya, berdasarkan hukum AS, bantuan keuangan untuk setiap negara yang kepala negaranya digulingkan dalam kudeta militer, merupakan hal yang terlarang. Pemerintah AS menyediakan dana bantuan tahunan senilai US$ 1,3 miliar untuk Mesir.
Mesir merupakan negara penerima bantuan AS terbesar kedua setelah Israel. Mesir telah menerima dana bantuan militer dan ekonomi dari AS sebesar lebih dari US$ 70 miliar sejak puluhan tahun silam.
(ita/nrl)