"Sampai saat ini selain Puan, menurut saya belum ada yang terlihat menonjol," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina Rico Marbun saat berbincang, Selasa (9/7/2013).
Secara personal, Rico menilai Puan adalah tokoh generasi muda. Secara basis massa, tidak diragukan lagi kekuatan dan daya tarik trah Soekarno dan loyalis PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau Prabowo bisa menjadikan Puan sebagai cawapres, langkah Prabowo menjadi capres lebih mudah karena persyaratan presidential threshold menjadi cepat tercapai. Selain itu dalam waktu yang sama dengan menjadikan Puan pasangan, Prabowo bisa menutup pintu peluang Jokowi dari PDIP.
"Secara ideologi kedua partai tidak memiliki perbedaaan mendasar. Hanya saja saat ini harus ada pertemuan kepentingan, cara yang paling mudah saat ini dengan mencari formula berpasangan di pilpres yang tepat," tuturnya.
Meski begitu, menurut Rico, masalah gender tidak punya pengaruh besar dalam pilihan politik. Buktinya dari sekian banyak caleg perempuan tidak lantas pemilih perempuan akan memilih.
"Ya wacana sih sah-sah saja. Tapi itu tidak akan membantu banyak. Dulu Megawati pada tahun 2004 juga menawarkan diri sebagai satu-satu nya kandidat presiden perempuan. Ternyata tetap saja lebih banyak perempuan yang memilih SBY," tandasnya.
Partai Gerindra memastikan akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014. Mengenai sosok bakal pendampingnya sebagai calon Wakil Presiden, direncanakan berasal dari kalangan perempuan.
Soal pertimbangannya, karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah perempuan, karenanya mereka juga harus diberikan tempat di pemerintah.
"Sudah sangat intensif di internal. Saya dan Pak Prabowo sendiri sudah aktif menjalin komunikasi," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Siapa kandidat cawapres perempuan itu? Muzani masih merahasiakannya. Ia menyatakan semua tokoh perempuan yang naik daun saat ini bisa jadi kandidat.
"Kamu list saja semuanya, itu masuk. Ya sebut aja semuanya," ucapnya.
Muzani juga memastikan tokohnya itu bukan dari internal Partai Gerindra. "Pokoknya bukan dari Gerindra," lanjut anggota Komisi I DPR itu.
(mpr/van)