Kedua tentara Mesir itu diidentifikasi sebagai Samir Abdallah Ali dan Azzam Hazem Ali. Keduanya dinaikkan ke atas sebuah kendaraan dan dipaksa untuk membuat pernyataan-pernyataan pro-Morsi dan antimiliter dengan menggunakan pengeras suara.
Menurut seorang pejabat militer Mesir seperti dikutip kantor berita resmi Mesir, MENA dan dilansir AFP, Senin (8/7/2013), salah seorang tentara dipukuli berulang kali saat membuat pernyataan pro-Morsi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, sedikitnya 35 pendukung Morsi tewas ditembak dalam unjuk rasa menentang penggulingan Morsi di Kairo. Menurut kelompok Ikhwanul Muslimin yang memimpin aksi demo tersebut, mereka ditembaki polisi dan tentara saat sedang menunaikan salat pada Senin subuh tadi waktu setempat.
Namun menurut saksi mata di lokasi, militer dan polisi hanya melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata ke arah para demonstran. Tapi kemudian sekelompok orang berpakaian sipil menyerang para demonstran dengan melancarkan tembakan membabi-buta. Belum ada pernyataan dari militer Mesir mengenai insiden ini.
(ita/nrl)