AS Keluarkan Travel Warning ke Filipina Selatan

AS Keluarkan Travel Warning ke Filipina Selatan

- detikNews
Sabtu, 06 Jul 2013 14:31 WIB
Manila, - Pemerintah Amerika Serikat mengingatkan warga negaranya untuk tidak bepergian ke Filipina selatan. Peringatan ini dikeluarkan beberapa hari setelah Australia dan Kanada mengeluarkan peringatan serupa.

Travel warning yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS juga menyerukan warga AS untuk ekstra hati-hati saat bepergian ke Mindanao, dengan menyebutkan adanya geng-geng kriminal dan kelompok teroris di wilayah tersebut.

Dalam peringatan tertanggal 5 Juli 2013 itu, Deplu juga mengimbau warga AS untuk menunda kunjungan ke kepulauan Sulu, tempat para militan terkait Al-Qaeda aktif beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Travel warning itu mencerminkan ancaman yang terus ada di kepulauan Sulu dan Pulau Mindanao dikarenakan aktivitas-aktivitas teroris dan pemberontak," demikian pernyataan Kedubes AS di Manila, Filipina.

Sebelumnya pada Rabu, 3 Juli lalu, pemerintah Australia dan Kanada juga mengeluarkan peringatan mengenai adanya ancaman terorisme dan penculikan di wilayah Filipina selatan. Kanada melarang para diplomatnya pergi ke Davao, Cotabato dan Zamboanga -- tiga kota di Mindanao yang juga dilarang dikunjungi oleh staf Kedubes AS.

Mindanao dan pulau-pulau sekitarnya diketahui sebagai basis berbagai kelompok bersenjata, termasuk gerilyawan komunis dan militan Abu Sayyaf, kelompok ekstremis yang disebut-sebut terkait jaringan Al-Qaeda. Abu Sayyaf yang dibentuk pada tahun 1990-an itu kerap menargetkan warga asing untuk diculik dan dimintai tebusan.

Pada tahun 2001, Abu Sayyaf menculik tiga turis Amerika bersama sejumlah orang lainnya yang mereka culik dari sebuah resor Filipina. Dua warga AS kemudian tewas dalam peristiwa itu.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads