Travel warning yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS juga menyerukan warga AS untuk ekstra hati-hati saat bepergian ke Mindanao, dengan menyebutkan adanya geng-geng kriminal dan kelompok teroris di wilayah tersebut.
Dalam peringatan tertanggal 5 Juli 2013 itu, Deplu juga mengimbau warga AS untuk menunda kunjungan ke kepulauan Sulu, tempat para militan terkait Al-Qaeda aktif beroperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Rabu, 3 Juli lalu, pemerintah Australia dan Kanada juga mengeluarkan peringatan mengenai adanya ancaman terorisme dan penculikan di wilayah Filipina selatan. Kanada melarang para diplomatnya pergi ke Davao, Cotabato dan Zamboanga -- tiga kota di Mindanao yang juga dilarang dikunjungi oleh staf Kedubes AS.
Mindanao dan pulau-pulau sekitarnya diketahui sebagai basis berbagai kelompok bersenjata, termasuk gerilyawan komunis dan militan Abu Sayyaf, kelompok ekstremis yang disebut-sebut terkait jaringan Al-Qaeda. Abu Sayyaf yang dibentuk pada tahun 1990-an itu kerap menargetkan warga asing untuk diculik dan dimintai tebusan.
Pada tahun 2001, Abu Sayyaf menculik tiga turis Amerika bersama sejumlah orang lainnya yang mereka culik dari sebuah resor Filipina. Dua warga AS kemudian tewas dalam peristiwa itu.
(ita/ita)