Nelson Mandela Masih Kritis, Dokter Tolak Cabut Alat Penunjang Hidup

Nelson Mandela Masih Kritis, Dokter Tolak Cabut Alat Penunjang Hidup

- detikNews
Sabtu, 06 Jul 2013 14:14 WIB
Nelson Mandela (AFP)
Johannesburg, - Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela masih dalam kondisi kritis. Sempat beredar gagasan untuk mencabut alat penunjang hidup yang dipasang di tubuh Mandela. Namun para dokter menolak gagasan tersebut, kecuali Mandela mengalami kegagalan organ masiv.

Hal tersebut diungkapkan seorang teman dekat keluarga Mandela, Denis Goldberg seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/7/2013).

"Saya diberi tahu bahwa masalah itu sempat dibahas, dan para dokter mengatakan, mereka hanya akan mempertimbangkan hal tersebut jika terjadi kondisi murni kegagalan organ," ujar Goldberg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut disampaikan Goldberg usai menjenguk Mandela di rumah sakit pada Senin, 1 Juli lalu. "Karena itu tidak terjadi, mereka (dokter-dokter) cukup siap untuk terus menstabilkan dia sampai dia pulih," imbuhnya.

Goldberg merupakan aktivis anti-apartheid yang telah menjadi sahabat Mandela selama lebih dari setengah abad. Pria berumur 80 tahun itu, bersama Mandela didakwa bersalah pada tahun 1964 atas perjuangan mereka melawan kekuasaan kulit putih.

Dokumen pengadilan yang diajukan pengacara untuk keluarga Mandela sembilan hari lalu menyebutkan, Mandela bernafas dengan dibantu mesin penunjang hidup." Bahkan disebutkan pula bahwa peraih Nobel Perdamaian berumur 94 tahun itu, saat ini dalam kondisi vegetative permanen.

Mandela dilarikan ke rumah sakit Mediclinic Heart Hospital di Pretoria pada 8 Juni lalu ketika infeksi paru-parunya kambuh. Mandela akan merayakan ulang tahun yang ke-95 pada 18 Juli mendatang. Pahlawan anti-apartheid itu telah empat kali dirawat di rumah sakit sejak Desember 2012 lalu.


(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads