Seperti yang terjadi Sabtu (6/7/2013) hari ini di KRL jurusan Jakarta Kota-Bogor maupun sebaliknya. Baik commuter line maupun KRL ekonomi, dipadati penumpang hingga di tiap gerbongnya pengguna jasa kereta kesulitan untuk mendapatkan tempat duduk.
Perjalanan detikcom hari ini dari stasiun Pasar Minggu menuju Bogor untuk kereta sekitar pukul 08.30 WIB dipadati penumpang. Begitu juga saat kembali dari Bogor menuju Pasar Minggu pada pukul 10.10 WIB, penumpang penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lonjakan penumpang ini tak lepas dari kebijakan tarif progresif KRL yang mulai diterapkan bulan Juli 2013 ini. Murahnya tiket, ditambah dengan lajur kereta yang bebas hambatan, membuat KRL menjadi pilihan utama masyarakat.
Bayangkan saja, tarif KRL Commuter Line turun drastis dari semula Rp9.000 (jauh-dekat) menjadi Rp3.000 untuk lima stasiun pertama dan bertambah hanya Rp 500 untuk tiap stasiun berikutnya.
Enaknya naik kereta ditambah dengan dipugarnya tiap stasiun oleh PT KAI. Jalan penumpang untuk keluar dari stasiun kini lebar dan terasa aman untuk dilalui karena banyaknya aparat keamanan yang berjaga. Ditambah tampilannya yang makin ciamik.
Meski demikian masih ada kekurangan dalam pelayanan KRL. Keterlambatan kereta masih jadi isu utama yang dikeluhkan penumpang.
Hari ini, KRL Ekonomi dari Bogor yang menuju Jakata Kota yang dijadwalkan berangkat pukul 09.34 WIB meleset jauh. Kereta baru tiba pukul 10.05 WIB di Stasiun Bogor dan berangkat lima menit kemudian.
Tak sedikit penumpang yang mengeluhkan hal ini. "Terlambat lama banget, kemarin juga. Awas aja, nanti gua nggak balikin kartunya," ujar seorang penumpang KRL ngedumel.
(trq/ndr)