Salah satu wisatawan, Erly Bahtiar, mengatakan ia dan sejumlah wisatawan lainnya nekat menggunakan perahu motor karena cuaca sudah cukup cerah dan menurut warga cukup aman untuk melakukan penyeberangan menuju Jepara.
"Nekat aja nih. Sudah terlalu lama di sana," kata Erly saat dihubungi detikcom, Jumat (5/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada posko informasi tentang cuaca di Karimunjawa dan info dari agen-agen perjalanan. Padahal setiap hari semua bertanya kapan bisa pulangnya," tandasnya.
Selain nekat menerjang gelombang menggunakan perahu kayu, wisatawan lainnya berbondong-bondong menghampiri kantor Kecamatan Karimunjawa, mereka meminta kejelasa kapan mereka bisa pulang.
"Tadi ke kantor Kecamatan, tapi saya pilih nekat pulang saja. Semakin banyak wisatawan yang ke sana (kantor Kecamatan)," ujarnya.
Sementara itu Camat Karimunjawa, Nuryanto mengatakan setidaknya ada 800 hingga 1.000 wisatawan domestik dan asing yang terjebak di sana. Menurut informasi dari BMKG yang ia terima, hal itu disebabkan tinggi gelombang yang mencapai lebih dari 2,5 meter dan kecepatan angin 8-16 knot.
"Mayoritas sebenarnya pulang hari Rabu tapi karena cuaca buruk belum bisa pulang sampai sekarang. Ini 5 persen sampai 10 persennya wisatawan mancanegara," kata Nuryanto.
Sementara itu pihak nahkoda kapal yang mengangkut wisatawan saat ini masih menunggu rekomendasi dari BMKG dan izin dari Syahbandar untuk menyebrangi lautan.
(alg/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini