Morales mencetuskan, pemerintah AS telah menekan negara-negara Eropa untuk tidak mengizinkan pesawatnya melintas. Karenanya, Morales pun mempertimbangkan untuk menutup Kedubes AS di Bolivia.
"Kami tidak butuh Kedubes AS di Bolivia," tutur Morales seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (5/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat yang dinaiki Morales dialihkan ke Wina, Austria pada Selasa (2/7) waktu setempat karena dilarang terbang di atas wilayah empat negara Eropa, yakni Prancis, Portugal, Italia dan Spanyol. Ini terjadi setelah Morales menyatakan di Moskow, Rusia bahwa dirinya akan mempertimbangkan permohonan suaka dari Snowden, yang tengah diburu otoritas AS atas dakwaan spionase.
Insiden yang dialami Morales itu menuai kemarahan para pemimpin negara Amerika Latin. Presiden Argentina Cristina Kirchner bahkan mendesak pemerintahan Eropa untuk secara terbuka meminta maaf atas insiden itu. Namun menurut Morales, permintaan maaf saja tidak cukup.
Sementara Presiden Ekuador Rafael Correa menyatakan, para pemimpin Amerika Latin akan mengambil keputusan dan menunjukkan bahwa hal ini tak bisa diterima.
"Bayangkan jika ini terjadi pada seorang kepala negara Eropa, jika ini terjadi pada presiden AS... Mereka pikir mereka bisa menyerang, menghancurkan, merusak hukum internasional," cetusnya.
(ita/nrl)