Seperti dilansir situs All Africa, Kamis (4/7/2013), siaran TV milik Ikhwanul Muslimin, Misr25, menghilang dari udara beberapa menit setelah pemimpin militer Jenderal Abdul-Fattah al-Sisi mengumumkan berakhirnya kekuasaan Morsi. Media tersebut mempublikasikan berita-berita dan komentar yang secara langsung mencerminkan perspektif politik Ikhwanul Muslimin.
Menurut surat kabar pemerintah, Al-Ahram, dua saluran pro-Morsi lainnya juga menghilang dari udara di saat yang sama. Kedua stasiun TV tersebut adalah Al-Hafiz dan Al-Nas. Aparat polisi juga dilaporkan menyerbu ketiga stasiun TV yang dihentikan siarannya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendesak militer untuk tidak mencabut hak warga Mesir akan sumber-sumber informasi di waktu yang penting ini," tandasnya.
Sebelumnya pada Rabu, 3 Juli larut malam waktu setempat, militer Mesir menyatakan berakhirnya kekuasaan Morsi. Jenderal Sisi pun mengumumkan ketua Mahkamah Konstitusi Adly Mansour sebagai presiden sementara.
Sisi juga menyerukan digelarnya kembali pemilihan presiden dan parlemen di Mesir. Pengumuman ini mendapat sambutan meriah rakyat Mesir di berbagai wilayah. Warga yang berkumpul di jalan-jalan bersorak-sorai dan menggelar pesta kembang api untuk merayakan kejatuhan Morsi.
(ita/nrl)