Eks Napi Australia Diduga Jalankan Penyelundupan Manusia di Indonesia

Eks Napi Australia Diduga Jalankan Penyelundupan Manusia di Indonesia

- detikNews
Kamis, 04 Jul 2013 11:16 WIB
Jakarta - Hassan Ayoub, yang sempat dipenjarakan di Australia karena penyelundupan manusia, nampaknya kembali beroperasi lagi di Indonesia.

Rekaman video yang diterima oleh ABC dan Fairfax Media menunjukkan seorang anak buah Hasan Ayoub menawarkan perjalanan dengan perahu ke Australia dengan harga $4.000 atau sekitar Rp40 juta.

Video itu diterima bertepatan dengan persiapan kunjungan Perdana Menteri Kevin Rudd yang akan terbang ke Indonesia Kamis (4/7) malam ini. Ia akan membahas mengenai isu penyelundupan manusia dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayoub, atau Naeem Ahamad Chaudry, asal Pakistan, sempat dipenjara di Perth pada tahun 2004 atas dakwaan penyelundupan manusia. Ia dibebaskan bersyarat Desember 2008 dan dideportasi sebulan kemudian.

Bos penyelundup manusia itu terakhir diketahui aktif sekitar 12 tahun yang lalu, tapi sebuah rekaman video anak buah Ayoub nampaknya mengkonfirmasi rumor bahwa Ayoub kembali berbisnis di Indonesia.

Video itu direkam secara sembunyi-sembunyi oleh seorang pencari suaka pada bulan Mei, dan diberikan kepada ABC dan Fairfax Media.

Video itu menunjukkan seorang pria bernama Rajab, menjelaskan kepada para pencari suaka bahwa ia bekerja untuk Ayoub dan bisa membawa mereka ke Australia jika mereka membayar lebih dari $4.000.

"Jika kalian mau menggunakan jasa Hassan Ayoub, saya akan coba memberikan diskon kepada Anda," katanya dalam rekaman video tersebut.

Rajab juga mengatakan ia bekerja untuk Ayoub untuk membayar utang.

"Dalam satu bulan, dua perahu berhasil kami kirim. Saya di sini karena saya berutang uang kepada Hassan," katanya. "Setelah utang saya lunas, maka saya pun akan ikut naik perahu."

Pencari suaka yang merekam pertemuan itu mengatakan saudaranya meninggal dalam perjalanan perahu yang diatur oleh Ayoub.

Pria tersebut menghabiskan waktu berbulan-bulan di Indonesia untuk mencari Ayoub.


Keterlibatan polisi

Sementara itu, seorang kepala polisi mengatakan tidak ada bukti bahwa anak buahnya terlibat dalam bisnis penyelundupan manusia.

Minggu lalu, ABC menayangkan ;rekaman video seorang penyelundup manusia yang mengklaim bahwa ia adalah mantan polisi dan dibantu oleh beberapa oknum untuk memastikan perahu-perahu pencari suaka berlayar.

Rekaman video yang dilakukan secara diam-diam itu menunjukkan seorang penyelundup manusia bernama Freddy Ambon. Ia mengaku terlibat dalam penyelundupan manusia, dan perahu-perahu itu dengan mudahnya meninggalkan Indonesia karena dibantu oleh oknum polisi.

Klaim yang sama juga diakui oleh pelaku penyelundupan manusia lainnya.

Brigjen Herry Prastowo dari Direktorat Pidana Umum Bareskrim Polri, yang menangani penyelundupan manusia, membantah adanya keterlibatan polisi.

Ia mengatakan para penyelundup manusia itu mengarang cerita itu untuk melemahkan semangat aparat kepolisian.

"Kita tidak menemukan bukti adanya keterlibatan anggota polisi," katanya.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads