"Kurir-kurir tersebut direkut oleh pelaku sejak tahun 2011 sampai dengan 2013," ujar Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Benny Mamoto, dalam konferensi pers di Lapangan Parkir BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/7/2013).
Menurut Benny, selama tiga tahun, setidaknya ada enam kurir yang direkrut V berhasil ditangkap BNN. Keenam kurir tersebut berinisial FW dan RA yang ditangkap di Filipina, TA di Surabaya, RW di Bandung, HE di Malaysia, dan CH di Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny mengatakan, pola perekutan yang dilakukan oleh V sudah seperti pola perekutan calon TKW untuk ke luar negeri. "Awalnya kurir tersebut diming-imingi membawa bubuk emas dari luar negeri dengan bayaran yang besar," ujarnya.
Benny menceritakan, setelah berhenti sebagai TKW pada tahun 2009, V bertemu dengan seorang lelaki yang saat ini menjadi suaminya. Belakangan baru diketahui ternyata suami V merupakan anggota jaringan sindikat narkoba internasional.
"Dia (V) dulu pernah jadi TKW, jadi paham jejaring perekrutan TKW. Modusnya, dia tidak akan terang-terangan rekrut kurir. Setelah para kurir ini keenakan dengan upah yang mereka terima, baru ketahuan kalau mereka ternyata bertugas sebagai kurir narkoba. Dan sistemnya seperti sebuah usaha multi-level marketing. Para kurir ini mengajak juga teman-temannya yang lain untuk bekerja seperti mereka," imbuh Benny.
(edo/spt)