"Tidak masalah ICW merilis nama-nama caleg yang tidak pro pemberantasan korupsi, selama mereka punya data dan sesuai fakta yang ada mereka bebas berwacana, ini bagian dari proses demokratisasi, kita serahkan saja ke rakyat untuk menentukan siapa yang mereka pilih nantinya, kalau kita tidak salah tidak usah takut," ujar Idrus yang ditemui detikcom di RM Bahari, jalan Yosef Latumahina, Makassar, Sabtu (29/6) malam.
Dalam daftar 36 caleg yang tidak berkomitmen memberantas korupsi yang dirilis ICW tersebut pada jumat kemarin (28/6), Golkar meraih persentase terbanyak, sebesar 28 persen dengan 10 nama Caleg, berhasil mengungguli Demokrat yang bertengger di posisi runner up, dengan 9 caleg bermasalahnya. Beberapa Caleg Golkar di antaranya, adalah Bambang Soesatyo, Setya Novanto, Priyo Budi Santoso dan Nudirman Munir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Idrus juga mengkritisi caleg-caleg yang belum matang berorganisasi namun berani mencalonkan diri, hanya karena memiliki modal finansial yang berlebih. Caleg yang hanya memiliki modal finansial tanpa dibarengi modal sosial, tambah Idrus, karakternya mudah goyah dan ditumbangkan oleh lawan-lawannya.
"Ada banyak politisi instan di negeri ini, yang tiba-tiba muncul karena memiliki banyak modal finansial tapi modal sosialnya kurang, terutama kurangnya pengalaman berorganisasi, tapi tentunya karakternya berbeda bila caleg tersebut sudah berpengalaman di organisasi, jangan selalu berorientasi pada hasil, tapi juga kita harus melihat prosesnya," tandas Idrus yang baru saja pulang dari kampung halamannya, di Kab. Pinrang, Sulsel.
(mna/fjp)