"Rumah Sakit Dr Sardjito sudah beberapa kali menerima bayi kembar siam, tetapi baru pertama kali menerima bayi berbadan satu dengan dua kepala," kata Kepala Bagian Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito Trisno Heru Nugroho pada wartawan di kantor Jl Kesehatan, Yogyakarta, Jumat (28/6/2013).
Bayi dirawat di RS Sardjito sejak Kamis (27/6) sore. Menurut Heru, dalam dunia medis, bayi kondisi seperti itu disebut Paraphagus Discephalus on joined twins. Saat masuk rumah sakit berat badan bayi 3,886 kilogram dan panjang 46 centimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RS Sardjito akan membentuk tim khusus untuk menangani bayi tersebut. Pada tahap awal, tim medis berusaha membuat kondisi bayi stabil. Caranya dengan memasang oksigen kanal 1 liter per menit, infus D10, dan NGT (selang untuk memasukkan cairan pengganti ASI).
"Tim dokter hari ini mulai rapat untuk pemeriksaan organ dalam, apakah terjadi duplikasi organ atau tidak," katanya.
Tim medis tidak mungkin melakukan pemisahan kepala karena badannya hanya satu. Pemisahan bisa dilakukan bila badan dan kepala ada dua.
Mengenai biaya perawatan, kata Heru, pasien ditanggung Jampersal. Dengan demikian, perawatan pasien akan gratis selama lebih kurang 28 hari. Setelah 28 hari, biaya masih ditanggung pemerintah. Untuk perawatan di NICU diperkirakan sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 3,5 juta per hari.
(bgs/try)