Menteri Australia Minta Maaf Soal Kabar Kematian Nelson Mandela

Menteri Australia Minta Maaf Soal Kabar Kematian Nelson Mandela

- detikNews
Kamis, 27 Jun 2013 16:08 WIB
Nelson Mandela (AFP)
Canberra, - Mantan presiden Afrika Selatan (Afsel) Nelson Mandela masih dalam kondisi kritis di rumah sakit di Pretoria, Afsel. Namun kabar mengenai kematian ikon anti-apartheid marak beredar di internet.

Bahkan seorang menteri Australia terburu-buru mempercayai kabar itu dan menyampaikannya kepada orang banyak. Buntutnya, pejabat pemerintah Australia itu pun meminta maaf atas kekeliruannya itu.

Menteri Sumber Daya Australia Gary Gray hari ini meminta maaf setelah menyampaikan bahwa Mandela telah meninggal. Informasi kematian Mandela itu disampaikan Gray saat acara jamuan makan malam resmi Dewan Mineral Australia, yang digelar di gedung Parlemen di Canberra, Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya terus terang meminta maaf dan sangat menyesal telah menyampaikan apa yang saya pikir sebagai hal yang bisa dipercaya," kata Gray dalam statemennya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/6/2013).

Dikatakan Gray, dirinya juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada komisioner tinggi Afsel, parlemen Australia dan Dewan Mineral Australia atas kekeliruan tersebut.

Sebelumnya pada 23 Juni lalu, Presiden Afsel Jacob Zuma mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa kondisi Mandela kritis. Kemudian pada 25 Juni, Uskup Cape Town Thabo Makgoba menjenguk Mandela di rumah sakit dan memimpin doa bersama keluarganya.

Mandela pun kemudian harus menggunakan alat bantu pernafasan setelah kondisinya terus memburuk. Kabar mengenai kematian figur internasional itu telah menjadi topik pembahasan yang ramai di internet.

Menurut sumber terpercaya di Afsel seperti dilansir Guardian Express, Kamis (27/6/2013), alat bantu pernafasan yang digunakan Mandela telah dilepaskan. Menurut sumber itu, Mandela meninggal pada Selasa, 25 Juni malam waktu setempat. Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepresidenan Afsel mengenai rumor tersebut.


(ita/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads