Ekuador: Proses Suaka Snowden Perlu Waktu 2 Bulan Lebih

Ekuador: Proses Suaka Snowden Perlu Waktu 2 Bulan Lebih

- detikNews
Kamis, 27 Jun 2013 13:39 WIB
Indonesia - BBC - snowden


Ekuador butuh dua bulan sebelum mengabulkan suaka Julian Assange


Ekuador akan membutuhkan waktu beberapa pekan untuk memutuskan permohonan suaka pembocor informasi intelijen AS Edward Snowden, kata pejabat negara itu.

Menteri Luar Negeri Ricardo Patino mengatakan Ekuador memerlukan waktu dua bulan untuk mengabulkan permohonan suaka Julian Assange, pendiri situs Wikileaks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami butuh waktu lebih dari dua bulan untuk memutuskan kasus Assange, jadi jangan harapkan kami untuk membuat keputusan yang lebih cepat kali ini," kata Patino pada wartawan.

Ia mengatakan Ekuador belum memutuskan apakah akan memberikan perlindungan pada Snowden.

"Jika ia mendatangi salah satu kedutaan besar kami, maka kami akan membuat keputusan," kata menteri luar negeri itu.

Ekuador menyatakan akan mempertimbangkan suaka untuk Snowden dengan bertanggung jawab dan memegang teguh prinsip hak asasi manusia.


AS ancam Ekuador



Direktur Komite Hubungan Luar Negeri AS, Robert Menendez, mengatakan akan memberi sanksi pada ekonomi Ekuador jika memberikan suaka.

Ia mengatakan siap untuk mengakhiri akses istimewa perdagangan untuk Ekuador.

Senator Menendez juga meminta Rusia berhenti melindungi Snowden dan menyerahkannya ke Amerika Serikat.

Wikileaks memberikan dukungan legal kepada Snowden, yang berada di area transit Bandara Moskow.

Sebuah tweet dari Wikileaks mengatakan Snowden "sehat" dan selalu didampingi salah satu penasehat hukum mereka.

Situs itu tidak menjelaskan secara rinci keberadaan Snowden.

Baik Wikileaks dan Rusia menyangkal laporan bahwa polisi rahasia Rusia telah menginterogasi warga negara AS tersebut.

Snowden pertama kali melarikan diri ke Hong Kong sebelum terbang ke Bandara Sheremetyevo Moskow pada hari Minggu.

Ia diduga akan naik pesawat ke ibukota Venezuela Caracas pada hari Senin tetapi kursinya tetap kosong.

AS telah mencabut paspor pakar IT berusia 30 tahun itu dan ia telah mengajukan permohonan suaka ke Ekuador.


(bbc/bbc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads