Chip Starnes, bos perusahaan peralatan medis Specialty Medical Supplies yang berpusat di Florida, AS itu, datang ke China untuk memberhentikan 30 pekerja pabrik yang dibuka 10 tahun lalu itu. Namun 100 pekerja lainnya melarang Starnes pergi sebelum mereka mencapai kesepakatan.
"Mereka dengan tegas mengatakan saya tetap di sini, tinggal di kantor saya sampai ini tuntas," kata Starnes melalui telepon. "Dan mereka bilang kantor saya sangat nyaman jadi saya tak ada yang harus dikeluhkan," tutur Starnes seperti dilansir News.com.au, Rabu (26/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum jelas masalah apa yang sebenarnya menjadi sengketa para pekerja dengan bos mereka itu. Menurut kantor berita resmi China, Xinhua, ke-100 pekerja tersebut menuntut upah lembur selama dua bulan yang belum dibayarkan.
Namun hal berbeda disampaikan Starnes. Menurut pria AS itu, para pekerja itu minta untuk diberhentikan sehingga mereka bisa mendapatkan uang kompensasi seperti yang diperoleh ke-30 pegawai yang telah dipecat.
Dikatakan Starnes, untuk karyawan lama, besarnya kompensasi bisa mencapai satu tahun gaji. Padahal menurut Starnes, perusahaan akan tetap mempekerjakan ke-100 pekerja pabrik itu.
Starnes tampaknya masih harus bertahan di kantornya sampai ada kesepakatan kedua pihak. Apalagi karena polisi hanya akan turun tangan jika ada kekerasan atau kerusuhan. "Polisi? Mereka tidak ingin terlibat sama sekali dengan hal ini," cetus Starnes.
Juru bicara Kedubes AS di Beijing, Nolan Barkhouse menyatakan, pihak Kedubes telah menemui Starnes dan memastikan bahwa kondisinya aman.
(ita/nwk)