Berunding dengan Taliban, AS Tidak Belajar dari Masa Lalu

Berunding dengan Taliban, AS Tidak Belajar dari Masa Lalu

- detikNews
Selasa, 25 Jun 2013 12:26 WIB
kantor baru Taliban di Qatar (Press TV)
Washington, - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuai kritikan atas kebijakan luar negerinya mengenai perundingan damai langsung dengan kelompok militan Taliban. Mantan anggota Kongres AS, Ron Paul menyebut pemerintah AS tidak belajar dari masa lalu.

"Kita meninggalkan Afghanistan setelah 12 tahun dengan tanpa hasil kecuali triliunan dolar yang telah dihabiskan dan ribuan nyawa yang tewas," cetus Paul seperti dilansir News.com.au, Selasa (25/6/2013).

"Afghanistan adalah negara hancur dengan pemerintahan boneka, lemah -- dan sekarang kita bernegosiasi dengan orang-orang yang kita perangi selama 12 tahun, yang tengah bersiap untuk kembali berkuasa! Kita tetap tidak belajar dari masa lalu," tandas politikus dari Partai Republik itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah 12 tahun, triliunan dolar, lebih dari 2.200 warga AS tewas, dan mungkin lebih dari 50.000 warga sipil dan pejuang Afghan tewas, Taliban kini sedang kembali," kata Paul.

Belum lama ini Presiden Obama mengumumkan bahwa pemerintah AS siap untuk memulai perundingan langsung dengan Taliban guna menghentikan perang di Afghanistan. Negosiasi ini akan dilakukan dengan perwakilan Taliban yang baru saja mendirikan kantor baru di Doha, Qatar.

Pendirian kantor Taliban di Qatar tersebut juga telah menuai kecaman dari sejumlah pihak di AS serta pemerintah Afghanistan. Pemerintah Afghan bahkan terus mendesak AS untuk memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads