"Golkar tidak ada agenda minta tambahan kursi menteri. Dengan tiga sekarang saja kami sudah bersyukur," kata Wasekjen Golkar, Tantowi Yahya, saat dihubungi, Senin (24/6/2013) malam.
Tantowi mengatakan hak penggantian menteri sepenuhnya di tangan Presiden SBY. Golkar tak akan mencampuri hak prerogratif Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantowi malah menyindir PKS yang membangkang dari koalisi. Meski datang ke koalisi belakangan, Tantowi menegaskan Golkar sepenuhnya mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Yang paling penting Golkar menjadi bagian dari koalisi yang produktif, objektif, suportif namun tetap kritis," tuturnya.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq menyatakan, parpol-parpol koalisi memang sudah berhasrat mengincar kursi menteri yang ditinggalkan PKS. Bahkan, Mahfudz menyebut parpol-parpol koalisi sudah mengincar posisi menteri PKS sebelum isu kenaikan harga BBM memuncak di rapat paripurna DPR pada 17 Juni lalu.
"Syahwat politik mereka nggak bisa dibendung lagi. Ini nyata terlihat," kata Mahfudz di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2013).
(trq/nvc)