Lilik 'mengangkut' Idris di depan pos polisi Pucangganging, Semarang, Sabtu (20/6) lalu sekitar pukul 07.00 WIB. Idris mengenakan kemeja batik dan celana cokelat. Secara fisik, tak ada yang aneh pada pria berambut putih itu.
"Saya baru bingung setelah dia meminta diantar ke rumah Pak Junet. Katanya, (mobil) Kijangnya belum dikembalikan. Saya tidak tahu siapa Pak Junet," kata Lilik saat ditemui di pos polisi Pucangading, Semarang, Senin (24/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia bilang mau pulang. Dia nyebut daerah di Tangerang. Saya bilang ini Semarang. Dia ngotot dan bilang masak kamu nggak tahu, kamu kan sopirku," papar pria berkumis tipis ini.
Lilik tambah bingung, karena Idris berubah-ubah pikiran. Kadang jawabannya tidak nyambung. Lilik diminta Idris tidak khawatir.
"Dia nunjukin uangnya di dalam tas dan celananya. Saya kaget karena uangnya banyak sekali," kata lulusan SMP ini.
Hingga pukul 16.00 WIB, Lilik 'mengangkut' Idris. Ia tak tega menurunkan Idris karena khawatir ada yang berbuat kriminal. Akhirnya ia membawanya ke kantor polisi. Di hadapan polisi, Idris mengeluarkan uang cash Rp 1,4 juta, 9 perhiasan emas berupa kalung, gelang, dan cincin senilai lebih dari Rp 50 juta dan dua rekening dengan saldo Rp 850 juta.
Idris diinapkan di Mapolsek Pedurungan dan dijemput anaknya, Minggu (23/6) kemarin. Putri Idris, Anita (39) mengakui ayahnya memang kerap linglung dan pikun.
(try/nrl)